"My world"

...welcome to my blog...

Jumat, 20 Juni 2014

CONTOH CV SURAT LAMARAN KERJA

Daftar Riwayat Hidup

Identitas pelamar
NAMA                                : Laras Dewantari
JENIS KELAMIN               : Perempuan
TEMPAT/TGL. LAHIR       : Jakarta, 21 januari 1994
KEWARGANEGARAAN   : Indonesia
STATUS PERNIKAHAN    :  Belum menikah
TINGGI, BERAT BADAN   : 16 cm, 67 kg
ALAMAT                             : Jl.rukun II E.3 Pejaten Timur, Pasar minggu
NO. TELP                            : 0899xxxxxxx
AGAMA                               : Islam
E-mail                                    : dumdum@gmail.com

                           
Pendidikan
1999-2005 : SDN Kenari 09 pagi , Salemba Jakarta Pusat
2005-2008 : SMPN 46, Jakarta Selatan
2008-2010 : SMA Muhammadiyah 4, Cawang Jakarta Timur
2010-2014 : Program Sarjana (S-1) Sistem Komputer  Universitas G, Depok Jawa barat       

 Pendidikan Non Formal
2005 – 2012 : Kursus Bahasa Inggris di LIA , Pramuka Jakarta Timur
2009 – 2013 : Kursus Matematika di MTQ , Kalibata Jakarta Selatan
2013 – 2014 : Kursus Database  di NweConsept, Kalibata Jakarta Selatan

Kualifikasi
Kemampuan :
·         Opersional komputer dan Manajemen data
·         Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS Power Point, MS Access, MS Outlook).

Mengerti :
·         Programing
·         System Data base

Pengalaman Kerja
Bekerja di PT. CBL, Jakarta
Periode : November  2013 – Juni 2014
Status : Kontrak
Posisi : Staf IT (Informasi Teknologi)

Uraian singkat pekerjaan
·         Mengontrol System ternatam pada komputer kantor
·         Turut membantu pembuatan laporan kerusakan system perbulan
·         Melakukan surat-menyurat permohonan  dana perbaikan system dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris (via internet maupun non internet).
·         Melakukan perbaikan system
  
Personality
Seorang yang Sabar,  Jujur,  Pekerja keras,  Inovatif, Kreatif, Cekatan
                           
DATA KELUARGA
NAMA AYAH : DEWA CAHYO
NAMA IBU : ISLAH IYATI
PEKERJAAN AYAH : PNS
PEKERJAAN IBU : IBU RUMAH TANGGA
ALAMAT AYAH : Jl.rukun II E.3 Pejaten Timur, Pasar minggu
ALAMAT IBU :  Jl.rukun II E.3 Pejaten Timur, Pasar minggu

Surat pernyataan ini saya buat dengan Sebenar-benarnya. Dalam CV ini saya  mengajukan diri sebagai karyanan di PT.Majuterus sebagai Manager IT, karena jabatan tersebut termasuk dalam kriteria yang di butuhkan pada perusahaan PT.Majuterus. Disamping itu pula, perusahaan ini termasuk perusahaan yang sedang berkembang pesat, izinkan saya menjadi bagian dari perusahaan yang Bapak pimpin dan saya berusaha semaksimal mungkin bekerja keras dengan loyalitas penuh untuk perkembangan perusahaan tersebut.
 Sekian CV dan permohonan saya, besar harapan saya bisa bergabung di perusahaan PT.Majuterus.


                    Hormat saya,



Laras Dewantari

Selasa, 10 Juni 2014

KUTIPAN



Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.kutipan A juga dapat merujuk kepada penggunaan berulang unit bentuk lain ekspresi, terutama bagian dari karya seni: unsur-unsur sebuah lukisan, adegan dari film atau bagian dari suatu komposisi musik.
Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa. Disini saya akan mengulas sedikit mengenai kutipan. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

v  Tujuan:
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
a.       landasan teori
b.      penguat pendapat penulis
c.       penjelasan suatu uraian
d.      bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1.      penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2.      penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3.      kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4.       jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5.      penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
6.       perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan

v  Fungsi Kutipan:
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
      1.            Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
      2.            Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
      3.            Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
      4.            Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
      5.            Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
      6.            Meningkatkan estetika penulisan.
      7.            Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka.

v  Cara Menulis Kutipan Dengan Benar:
Penulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka. Ada dua cara dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah. Disebut kutipan tidak langsung jika mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut. Demi mempermudah dalam menulis karya tulis ilmiah disini akan menjelaskan cara penggunaan kutipan.

Jenis Kutipan:
A.    Kutipan langsung:
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
contoh :
·         jika suatu pernyataan yang dikutip kurang dari empat baris ,maka penulisannya harus ditempatkan bersama-sama dengan uraian di dalam teks. sismoyo(1982:30) menegaskan,’segala keputusan ilmih hanya merupakan kemungkinan terbesar(probability) dan tidak mengakui adanya kebenaran mutlak(absolute truth)’.
·         Kutipan langsung yang terdiri atas empat baris atau lebih ditempatkan terpisah dari uraian teksnya,segera setelah baris terakhir dari teks yang mendahuluinya. Pendapat Parera (1982:168) Rumus gunning ini mudah dipergunakan. Ia menamakannya FOG INDEX. Rumus ini mengatur kesulitan pembaca suatu tulisan. Dengan rumus ini kita dapat menaksir tingkat keterbacaan dan keterpahaman sebuah tulisan.
·         Jika mengambil kutipan dari sumber asing maka sebaiknya disertai dengan kutipan tak langsung ebagai terjemahan bebas dari penulisnya. Nattiger dalam Carter dan McCharty(1988:63) mengemukakan pula tentang petunjuk konteks yang berfungsi sebagai cara untuk mencari makna kata. Seperti dikatakan nya,”Guessing vocabulary from context is the most frequest way we discover the meaning world”.
·         Jika pernyataan yang kita kutip bukan berupa kalimat, melainkan kelompok kata maka secara gramatikal kutipan dimaksud merupakan bagian dari kalimat penulisnya. Konsepsi pembudayaan oleh herkovits (1976) diartikan sebagai suatu proses yang dinyatakannya sebagai “which includes the whole gamut of conditioning,conscious or unconscious”.
·         Untuk kutipan langsung pendek ,baris –baris dari sajak disalin ke dalam teks dan diletakan di dua tanda kutip. Chairil Anwar dalam sajaknya  “Isa” kata pengikatnya adalah “itu tubuh/mengucur darah”

B.     Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
·         Gelombang demokratisasi yang ada di dunia ini bisa dibagi menjadi tiga periode, yakni demokratisasi gelombang pertama yang berlangsung antara 1828-1926, demokratisasi gelombang kedua yang terjadi antara 1943-1962, dan demokratisasi gelombang ketiga yang dimulai dari tahun 1974 sampai tahun1990-an (Huntington 1991). Mengingat sekarang masih banyak rejim-rejim otoriter, apakah akan ada gelombang demokratisasi keempat?
·         Sistem distrik dan sistem proporsional adalah dua jenis sistem pemilihan umum yang paling populer, yang masing-masing sistem ini memiliki variannya sendiri-sendiri. Dalam sistem distrik, jumlah pemenangn yang akan menjadi wakil di parlemen—adalah satu orang, sedangkan dalam sistem proporsional jumlah wakil yang akan mewakili suatu daerah pemilihan adalah beberapa orang sesuai dengan proporsi perolehan suaranya (Budiardjo 1982:4).
·         Sebagaimana terjadi di beberapa negara sedang berkembang, di Indonesia juga ditemukan bahwa bahwa banyak kasus korupsi yang terjadi atas nama pemberantasan korupsi (Kompas, 11 Maret 2008).

C.     Kutipan pada catatan kaki
D.    Kutipan atas ucapan lisan
E.     Kutipan dalam kutipan
F.      Kutipan langsung pada materi

·         Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357).
·         ‘Bahasa Java tidak lagi hanya untuk pemanis di web sebagai applet yang membikin Duke berdansa. Java adalah kakas, tetap hanya perangkat, bagaimanapun tetap hanya orang hebat yang dapat memberi arti penting kakas seperti dikatakan James Gosling, tokoh terpenting di Java : “All along, the language was a tool, not the end”’. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 7-8).
·         Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:8) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar y akin akan mendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.
·         Alqur’an memerintahkan umat islam agar menggunakan akalnya dalam mengamati hakikat alam semesta. Perintah semacam itu di antaranya termaktub dalam surrah arrum [30] ayat 22.
·         Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak ada intervensi dalam pengusutan kasus Bank Century yang diduga terindikasi pelanggaran tindak pidana korupsi (Republika, Ahad 7 Maret 2010 halaman 1 ).

Sumber :


Rabu, 30 April 2014

Karangan Ilmiah, Non Ilmiah serta Semi Ilmiah



      Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Dalam artikel ini akan dibahas tentang 3 jenis karangan, yaitu: karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan semi ilmiah. Berikut ini penjelasannya.

1. Karangan Ilmiah

      Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

      Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

      Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah :

1. Memberi penjelasan
2. Member komentar atau penilaian
3. Memberi saran
4. Menyampaikan sanggahan
5. Membuktikan hipotesa

Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

Tujuan karya ilmiah, antara lain:


·             Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

·             Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.

·             Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

·             Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.

·             Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.


CIRI-CIRI KARYA ILMIAH :

1. Struktur Sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

2. Komponen dan Substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap Penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4. Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari   pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:


·             Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;

·             Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;

·             Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;

·             Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;

·             Memperoleh kepuasan intelektual;

·             Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;

·             Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya



2. Karangan Non Ilmiah

      Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

CIRI-CIRI KARYA NON ILMIAH :


1.       Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
2.      Fakta yang disimpulkan subyektif, 
3.      Gaya bahasa konotatif dan populer,
4.      Tidak memuat hipotesis,
5.      Penyajian dibarengi dengan sejarah,
6.      Bersifat imajinatif,
7.      Situasi didramatisir,
8.      Bersifat persuasif.
9.      Tanpa dukungan bukti


Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:


·             Dongeng

·             Cerpen

·             Novel

·             Drama

·             Roman



3. Karangan Semi Ilmiah (Populer)

      Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

 Adapun ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :
     
1.     Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.      Fakta yang disimpulkan subjektif
3.      Gaya bahasa formal dan popular
4.      Mementingkan diri penulis
5.      Melebih-lebihkan sesuatu
6.      Usulan-usulan bersifat argumentative
7.      Bersifat persuasive
Macam – macam Karangan Semi Ilmiah:
Bentuk karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku. Berikut penjelasan diantaranya : 
·             Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang atau kelompok yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya actual dan controversial untuk tujuan member informasi, mempengaruhi dan meyakinkan atau menghibur khalayak pembaca.

·             Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga.

·             Opini (Inggris: Opinion) adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap prespektif dan idiologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan. Opini bukanlah merupakan sebuah fakta akan tetapi jika dikemudian hari dapat dibuktikan atau diverifikasi maka opini akan berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta.


Perbedaan Karya Ilmiah dengan Nonilmiah :

      Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.

    Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.

    Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.

    Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

      Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.

      Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.

      Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat, antara lain :

    Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi

    Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative

    Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
    Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.


http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html
http://amynaaby.blogspot.com/2013/04/karangan-ilmiah.html