Teori
Antrian dalam bahasa inggris disebut dengan waiting line theory, atau queuing
theory. Teori antrian pertama kali diketemukan dan dikembangkan oleh ahli
matematika dan insinyur berkebangsaan Denmark yang bernama A.K Erlang pada
tahun 1909. Dia mengembangkan model antrian untuk menentukan jumlah yang
optimal dari fasilitas telepone switching yang digunakan untuk melayani
permintaan yang ada. Penggunaan model ini makin meluas tepatnya mulai sejak
akhir perang dunia ke-II. Sampai saat ini, waiting line theory mempunyai
aplikasi yang luas untuk alat operasi perusahaan atau manajemen.
Persoalan-persoalan yang dapat diselesaikan
dengan teori antrian adalah meliputi bagaimana perusahaan dapat menentukan
waktu dan fasilitas yang sebaik-baiknya agar dapat melayani konsumen atau
langganan dengan efisien. Di dalam hal ini tentu saja diperhitungkan antara
ekstra biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menambah fasilitas service baru
dengan kerugian-kerugian konsumen karena harus menunggu apabila tidak diadakan
penambahan fasilitas service yang baru.
Dengan demikian, yang menjadi tujuan utama
teori antrian ini adalah mencapai keseimbangan antara ongkos pelayanan dengan
ongkos yang disebabkan oleh adanya waktu menunggu ( Pangestu Subagyo,2000,264
). Dengan kata lain tujuan dasar teori antrian adalah untuk meminimumkan total
dua biaya, yaitu biaya langsung penyediaan fasilitas pelayanan dan biaya tidak
langsung yang timbul karena para konsumen menunggu untuk dilayani.
Teori antrian sendiri tidak langsung
memecahkan persoalan-persoalan diatas. Walaupun begitu, teori antrian
menyumbangkan informasi penting yang diperlukan untuk membuat keputusan dengan
cara memprediksi beberapa karakteristik dari baris penungguan. Model antrian
yang akan dibahas merupakan peralatan penting untuk sistem pengelolaan yang
menguntungkan dengan menghilangkan antrian.
Biasanya antrian terlihat setiap harinya
pada:
1. Deretan mobil yang
mengantri untuk mengambil tiket atau membayar jalan tol.
2. Antrian pengambilan DNU dan
DNS mahasiswa Gunadarma di loket 1 BAAK.
3. Antrian dalam pembelian
tiket di bioskop.
4. Menunggu pesanan pada suatu
restoran.
5. Antrian pesawat di lapangan
udara.
6. Peralatan yang menunggu
diservis.
7. Kedatangan kapal di suatu
pelabuhan.
8. Antrian pembayaran listrik.
Tujuan
Antrian
Tujuan dasar model-model antrian adalah untuk
meminimumkan biaya total, yaitu:
1. Biaya langsung
Biaya
karena menambah fasilitas layanan serta gaji tenaga kerja yang memberi
pelayanan
2. Biaya tidak langsung
Biaya
karena mengantri (biaya yang timbul karena para individu harus menunggu untuk
dilayani).
Elemen
–Eemen Pokok dalam Sistem Antrian
Model antrian paling tidak memerlukan 3 jenis
data, yaitu:
1)
Tingkat
kedatangan rata-rata langganan untuk mendapatkan pelayanan.
2)
Tingkat
pelayanan rata-rata.
3)
Jumlah
fasilitas pelayanan.
Komponen
dasar dalam sistem Antrian
1. Populasi masukan (input)
Yaitu jumlah total unit yang memerlukan
pelayanan dari waktu ke waktu atau disebut jumlah total langganan potensial.
Input dapat berupa populasi orang, barang, komponen atau kertas kerja yang
dating pada system untuk dilayani. Asumsi yang digunakan untuk input dalam
antrian adalah terbatas.
2.
Arriver
pattern (pola kedatangan)
adalah dengan cara bagaimana
individu-individu dari populasi memasuki system. Untuk pola kedatangan
menggunakan asumsi distribusi probabilitas poisson, yaitu salah satu dari
pola-pola kedatangan yang paling umum bila kedatangan didistribusikan secara
random. Ini terjadi karena distribusi poisson menggambarkan jumlah kedatangan
per unit waktu bila sejumlah besar variable-variabel random mempengaruhi
tingkat kedatangan. Bila pola kedatangan individu-individu mengikuti suatu
distribusi poisson, maka waktu antar kedatangan atau inter arriver time (waktu
kedatangan setiap individu) adalah random) dan mengikuti suatu distribusi
eksponential.
3. Disiplin antrian
Disiplin antrian menunjukan pedoman keputusan
yang digunakan untuk menyeleksi individu-individu yang memasuki antrian untuk
dilayani terlebih dahulu.
Macam-macam disiplin antrian:
a.
First
come first served (FCFS)
b.
Shortest
operation (service) time (SOT)
c.
Last
come first served (LCFS)
d.
Longest
operating time (LOT)
e.
Service
in random order (SIRO)
f.
Emergency
first or critical condition first.
4.
Kepanjangan
antrian
Kepanjangan antrian ada yang terbatas dan
tidak terbatas.
5. Tingkat pelayanan
Waktu pelayanan (sevice time) adalah waktu
yang digunakan untuk melayani individu-individu dalam suatu system. Apabila
waktu pelayanan mengikuti distribusi eksponensial atau distribusi acak, waktu
pelayanan (unit/jam) akan mengikuti ditribusi poisson.
6. Keluaran (exit)
Sesudah individu selesai dilayani, maka ia
akan keluar system.
Komponen dasar model antrian Sistem Komputer
:
·
Server
secara umum digunakan sebagai model resource yang diminta oleh suatu job
tertentu
·
Job dibuat
oleh sumber atau berada dalam model antrian sejak dibuat.
·
Setiap
server dapat melayani terbatas pada maksimum jumlah job yang dapat dilayaninya
dalam waktu yang bersamaan. Ini sering disebut jumlah channel server. Job yang
mendapatkan server sedang sibuk mesti menunggu dalam antrian sampai gilirannya
tiba. Setiap server memiliki paling tidak satu antrian, dan istilah pusat
layanan sering digunakan untuk mengindikasikan server dan antriannya. Dalam
beberapa kasus, pusat layanan terdiri dari beberapa server. Job secara umum
meminta perhatian dari server untuk sejumlah waktu tertentu (yang disebut
service time) dan bergabung dalam pusat layanan secara instan yang disebut
waktu kedatangan job dalam pusat layanan tersebut.
Model Antrian didefinisikan oleh :
·
Sumber
·
Pusat
layanan (service center)
·
Interkoneksi.
Yang menetapkan path tertentu tempat suatu job diizinkan melewatinyadari pusat
layanan ke pusat layanan lain.
·
Ini adalah
tipe, terbatas atau tidak terbatas. Jika source terbatas, maksimum jumlah job
yang dibuat oleh source dalam suatu model mengandung batas atas tertentu.
·
Distribusi
interval maing-masing job yang berturut-turut (waktu interarrival).
·
Permintaan
setiap job untuk dilayani oleh setiap pusat layanan terdapat dalam model jika setiap tipe permintaan didistribusi
secara bersamaan untuk semua job perlu dipertimbangkan permintaan itu menjadi
salah satu karakteristik hubungan antara pusat layanan, bukan sekedar sumber
saja
Aturan Umum untuk Antrian
Variabel kunci yang digunakan dalam analisis antrian :
·
t adalah
waktu interarrvial, ini adalah waktu antara dua kedatangan yang berturut-turut.
·
λ adalah
mean rate kedatangan = 1/E[t]. dalam beberapa sistem, ini dapat berfungsi pada
state sistem. Sebagai contoh mean ini dapat tergantung pada jumlah job yang
sudah berada dalam suatu sistem.
·
s adalah
waktu layanan (service) per job.
·
µ adalah
mean rate layanan per server = 1/E[s]. Total rate layanan untuk m server adalah
mµ.
·
n adalah jumlah job dalam sistem. Ini
kadangkala disebut juga panjang antrian, termasuk job yang sedang diterima
untuk dilayani dan menunggu dalam antrian.
·
nq adalah
jumlah job yang sedang menunggu untuk menerima layanan. Ini selalu lebih kecil
dari n, karena ini tidak termasuk job yang sedang menerima layanan.
·
ns adalah
jumlah job yang menerima layanan.
·
r adalah
waktu respon atau waktu dalam sistem. Waktu ini termasuk waktu menunggu layanan
dan waktu ketika menerima layanan.
·
w adalah waktu tunggu, yaitu interval waktu
antara waktu kedatangan dan dimulainya layanan instan.Semua variabel di atas
kecuali λ dan µ adalah variabel acak(random). Sebagian besar model akan
mengalami beberapa kondisi sebagai berikut :
1.
Kondisi Stabil
Untuk mendapatkan kondisi ini, mean rate kedatangan harus lebih rendah
dari
mean rate layanan :
Sistem akan tidak stabil, jika job bertambah secara kontinyu dan menjadi
tak hingga. Kondisi ini tidak dapat diterapkan pada populasi yang terbatas dan
untuk buffer sistem yang terbatas. Dalam populasi sistem yang terbatas, panjang
antrian juga terbatas, maka dari itu sistem tidak mungkin menjadi tidak stabil.
Dan juga jika buffer sistem yang terbatas pula selalu stabil sejak kedatangan
selesai, ketika jumlah job dalam sistem melebihi jumlah buffer, misalnya suatu
kapasitas sistem.
2.
Jumlah dalam Sistem vs Jumlah dalam antrian
Jumlah job dalam sistem :
Jika rate layanan pada setiap server tidak tergantung pada jumlah
antrian.
3.
Jumlah Vs Waktu.
Jika job tidak hilang akibat kekurangan tempat di buffer, mean jumlah
job dalam sistem berhubungan dengan mean waktu.
Pernyataan ini dikenal dengan hukum Little. Dalam buffer sistem yang
terbatas, hukum ini dapat digunakan untuk mendapatkan rate kedatangan yang
efektif, suatu rate dari job yang secara aktual masuk ke dalam sistem dan
menerima layanan sistem.
4.
Waktu dalam sistem vs waktu dalam antrian.
Waktu yang dikeluarkan job dalam antrian sama dengan penjumlahan waktu
menunggu dalam antrian dan waktu menerima layanan sistem.
Antrian pada jaringan (Network of queue)
Dengan mempertimbangkan mode jaringan yang ditandai oleh label 1,2,.. N.
Kita asumsikan aturan rute yang ditempuh secara random, ketika meninggalkan
suatu node, job mode selanjutnya akan datang, atau memilih meninggalkan
jaringan dengan pemilihan cara secara acak. Job meningglkan node i menuju ke
node j dengan probabilitas qij, dan meninggalkan jaringan dengan probabilitas
qj0.
Asumsi kedua, node ke- i (i = 1, 2, ... N) mengandung ri yang identik
dengan GI server yang berkerja secara paralel, dimana waktu layanan tidak
tergantung pada penyebaran variabel acak dengan mean waktu layanan Si; Setiap
waktu job dimasukkan kembali, permintaan layanan dipilih kembali dengan suatu
mekanisme pengambilan sampel secara acak. Banyaknya rate kedatangan ke dalam
node dinyatakan dalam λi. Semua model disumsikan konstan, ini adalah waktu
invariant.
Terdapat 2 Tipe jaringan, yaitu :
·
Jaringan
terbuka (Open Network), dalam model ini, job masuk ke jaringan dari kelompok
tak hingga di luar sistem tersebut. Misalnya γi> 0 untuk paling tidak node
ke- i, dan setiap job yang pada saat itu keluar, misalnya dari setiap node
paling tidak menjalani satu rute di jaringan menuju j dimana qj0 > 0.
Kemudian, jumlah job i dalam jaringan menjadi bermacam-macam.
·
Jaringan
tertutup (Closed Netwok). Model ini memiliki nilai tetapr K dari job yang
selalu bersirkulasi dari suatu node ke node lainnya. Tidak ada yang baru yang
akan masuk ke dalam jaringan, dan tidak ada yang akan keluar. Dalam sistem ini
γi = qi0 = 0 untuk semua i.
Jaringan terbuka
Aliran inputke node i
disusun oleh pola eksogen alitan kedatangan rate γi dan dalam ukuran yang tepat
bagi setiap aliran kedatangan dari node 1, 2, ...n. Jiga throughput node i
adalah λi, dan tidak akan ada peningkatan job pada setiap node.
Kemudian untuk setiap node dalam network yang stabil, persamaan ini
dikenal dengan persamaan trafik.
Kumpulan sistem antrian dari antrian jaringan (queueing network (QN)).
·
Feedforward
Queueing network
·
Jackson
Queueing Network
·
Gordom dan Newell
Queueing Network
·
BCMP
Queueing Network.
·
Local
Balance Queueing Network
·
Buzen's
Queueing Network
Jackson Queueing
Network. Dalam model ini, kita asumsikan antrian didahulukan pada setiap
server. Output antrian akan diberikan pada antrian lainnya, setelah menerima
layanan tertentu. Model ini dapt menganalisa dengan menggunakan proses
birth-death multidimensional.
Teori Jackson
Jika persamaan dalam sistem menyeimbangkan aliran
transaksi yang masuk dan meninggalkan prosesor sebagai suatu hasil tertentu,
dan jika hasil tersebut juga dalam keadaan yang stabil, maka produk tersebut
baik.
Queueing Theory atau Teori Antrian adalah
teori yang menjelaskan bagaimana fenomena antrian terjadi dan kemudian mencari
solusi optimal terhadapfenomena tersebut. Fenomena Antrian pertama kali diamati
oleh Agner Krarup Erlang[1] Meskipun fenomena
awal antrian itu diamati di kantor telp manual pada abad 18.
Antrian terjadi kaena sistem sedang sibuk.
Mereka yang antri adalah mereka yang mengharpkan proses dalm sistem. Ada kemungkinan
populasi pelanggan sistem datang dan melihat antrian lalu pergi atau balking tidak
diprhitungkan sebagai antri. Oleh karena itu, mereka yang ada dalam Sistem
Antrian adalah mereka yang sedang antri dan mereka yang sedang dalam proses. Ada
dua variabel yang terlibat dalam Teori Antrian, yaitu λ atau tingkat
kedatangan, dan μ atau tingkat pelayanan. Asumsi: Fenomena antrian terjadi
ketika λ > μ. Bila kondisi ini tidak terpenuhi maka antrian tidak terjadi.
Memang tidak seluruh waktu akan tterjadi antrian, namun seperti digambarkan
oleh proses Poisson diatas, selalu ada traffic jam pada
interval waktu tertentu. Maka, tingkat kedatangan atau λ mengikuti proses
Poisson adalah asumsi yang lain.
Ada empat konfigurasi model antrian:
- Fasa
Tunggal Kanal Tunggal atau Single Phase Single Channel
- Fasa
Tnggal Multi Kanal atau Single Phase Multi Channel
- Multi
Fasa Kanal Tunggal atau Multi Phase Sngle Channel
- Multi
Fasa Multi Kanal atau Multi Phase Multi Channel
Arrival rate atau tingkat
kedatangan, dengan notasi λ terdistribusi secara Poisson. Dalam model di
atas, tampak waktu yang diobsrvasi di bagi ke dalam beberpa interval waktu yang
sama. Ternyata, ada interval waktu yang kosong dan ada yang banyak penggunanya.
Demikianlah fenomena yang diatamti dalam fenoena telp yang melahirkan Teori
Antrian. Fenomena serpa juga terjadi pada traffic light sekitar jam 07:00 namun
sangat sepi pada malam hari biasa.
Berikut
adalah gambaran bagaimana λ diturunklan dari Poisson process.
artinya, setiap proses selesai, dan sebagai
konsekuensinya, ada satu pelanggan yang keluar, maka akan ada satu
pelanggan yang masuk. Demikian seterusnya, sistem berjalan.
Proses pada antrian:
1. Proses Stochatic atau proses Discrete-state atau
continous state proses ini memiliki bilangan nilai terbatas atau dapat di
hitung sebagai contoh jumlah job dalam sisterm n (t) hanya dapat menggunakan
nilai 0,1,...n waktu tunggu di lain pihak dapat mengambil semua nilai pada
garis hitung nyata. maka proses ini merupakan proses yang berkelanjutan. Proses
Discrete stochastic sering pula di sebut rantai stochastic.
2. proses Markov Jika state pada masa yang akan datang dari
proses itu tidak tergantung pada masa yang telah lalu dan hanya tergantung pada
masa sekarang saja, proses ini disebut Proses Markov. Pengetahuan state proses
pada masa sekarang ini harus memadai. Proses discrete state Markov disebut
rantai Markov. Untuk memprediksi proses Markov selanjutnya yang ada dimasa
datang diperlukan pengetahuan state yang sedang berlangsung saat ini. Tidak
dibutuhkan pengetahuan berapa lama proses terjadi di masa sekarang ini. Hal ini
memungkinkan jika waktu state menggunakan distrtibusi eksponensial
(memoryless). Ini akan membatasi aplikabilitas proses Markov. Rantai Markov,
merupakan state diskrit proses Markov, adalah proses stochastic X(t) dengan
state S0, S1, ... dan lagi probabilitas pada waktu, tk+1 pada state Si hanya
tergantung pada waktu state tk untuk setiap rangkaian waktu instan t1, t2, ...
, tk+1 dimana t1 < t2 < ... < tk+1.
3. Proses birth-death adalah kasus khusus dari proses Markov
dimana transisi dari suatu state state Sn diizinkan hanya untuk state
disekelilingnya, yaitu Sn+1, Sn, Sn-1. Ini adalah pembatasan yang amat tegas
yang mengizinkan kita untuk datang pada solusi dengan form tertutup. Oleh
karena itu, dengan memberikan state Sn pada waktu t, state pada (t+dt) jatuh ke
dalam suatu kasus :
·
Tidak
ada kesempatan yang dapat terjadi
·
Dari
state Sn-1 ke Sn, suatu kejadian birth
·
Dari
state Sn+1 ke Sn, suatu kejadian death
Berikan :
·
λn
sebagai rata-rata birth rate
·
µn sebagai rata-rata death rate
Dalam mode ini, asumsi dua
nilai tidak pada perbedaan waktu , nilai tersebut hanya didefinisikan oleh
besarnya populasi n.model ini disebut waktu continyu rantai markov homogen dari
type birth-death.
Sistem Birth Death Dalam keseimbangan
Dua perbedaan proses dasar
:
·
Proses
Antrian. Proses yang dikelompokkan berdasarkan unit layanan dalam membuat
antrian untuk transaksi yang datang. Deskripsi matematis dari proses ini
berdasarkan rate kedatangan (λ) dan rate proses (µ:).
·
Proses
Birth death. Proses ini dikelompokkan berdasarkan rate birth(kelahiran) dalam
populasi (λ) dan rate death dalam populasi (µ) ketika ukuran populasi berubah.
Untuk sistem jaringan umum,
distribusi berkaitan dengan setiap node yang dapat mengambil semua form tes.
Tetapi, untuk memformulasi model teori antrian sebagai representasi dari sistem
real, perlu ditentukan node-node distribusi. Pemilihan dapat diambil berdasarkan
:
·
Representasi
realistik dati sistem antrian secara fisik.
·
Sistem
representasi secara matematis.
Perilaku dasar state sistem
antrian sangat ditentukan oleh 2 properti statistik :
·
Sistem
input, probabilitas distribusi transaksi waktu interarrival
·
Sistem
layanan, probabilitas distribusi waktu pelayanan yang dibutuhkan oleh suatu
transaksi
Daftar pustaka
http://nui-duniamahasiswa.blogspot.com/2012/03/teori-antrian-queueing-theory.html
http://fe.uajy.net/fs/as/?p=3933
http://tazmaniabenz.wordpress.com/2010/04/14/konsep-konsep-dasar-teori-antrian/file:///C:/Users/Main/Downloads/BAB%205%20-%20Teori%20Antrian%20(1).pdf
informasi yang sangat bermanfaat
BalasHapusPenjelasan di atas cukup membantu pekerjaan kami selaku produsen mesin antrian...