"My world"

...welcome to my blog...

Kamis, 23 Juni 2016

CARA MEMBUAT SOP AYAM SEDERHANA



Assalamualikum wr.wb haloooo… semuanya. I’m back Laras mau share cara memasak sop ayam  ala rumahan dan yang pastinya tanpa ada bahan pengawet atau mecin yaa pokoknya aman untuk keluarga tercinta apa lagi buat ibu-ibu yang punya anak kecil wahh.. pokonya aman bangeet deh. Pokoknya resep ini aman dan terkendali ya.. tapi, buat ibu-ibu yang mau sharing bumbu tambahan selain yang laras sebutkan monggo bisa comment di bawah ya. Langsung aja yuk kita liat :
·         Pertama-tama kita siapin dulu bahan-bahannya disini laras punya beberapa sayuran yang akan di campur ke dalam sop yang akan laras buat. Laras kan buatnya Sop ayam, tapi maaaaaafff……  banget laras lupa foto ayamnya.. ehmm selagi nyiapin bahan-bahannya laras merebus ayamnya dulu sampe setengah mateng atau sudah keluar kaldu-kaldu alami dari ayam tersebut (disini laras menggunakan ayam kampung). Berikut gambar beberapa sayuran yang sudah laras siapkan


  1. kentang
  2. wortel
  3. buncis
  4. daun bawang
  5. seledri










·         Nahhh setelah ayamnya setengah matang dan sudah keluar kaldu alami dari ayam tersebut masukan irisan bawang merah dan bawang putih. Disini laras menggunakan 4 siung bawang merah berukuran sedang dan 3 bawang putih berukuran sedang dan jangan lupa masukan garam sesuai selera kl ada yang mau kasih merica atau bumbu penyedap lainnya juga boleh. Naah ada beberapa orang yang terlebih dahulu menumis bumbunya dan ada pula yang tidak. Kl Laras disini you know lah bumbunya tidak laras tumis, aku masukin langsung ke TKP :P . Kl untuk rasa sihh tidak jauh berbeda ya.. laras Cuma meminimalisir penggunakan minyak dikarenakan pas masak ini untuk ayah ku yg lagi sakit (minta doanya yaa biat cepat sembuh).





·         Setelah itu masukan semua bahan sayuran yang telah di siapkan tadi yaa ladies.. taraaa…. Jadinya seperti ini. Simple kan… masak-masakan alaa Laras, hasilnya alhamdulilah si papa yang sakit dan susah makan lahab makan sop buatan aku.






Setelah itu tinggal nunggu mateng deh.. mohon maaf bila ada salah-salah kata, atau kebanyakan curhat hehehe.. See you guys… SELAMAT MENCOBA J

CARA MEMBUAT SEMUR TELUR PUYUH ATAU AYAM



Assalamualikum wr.wb haloo semuanya. Laras mau share cara memasak semur ala rumahan dan yang pastinya tanpa ada bahan pengawet atau mecin yaa pokoknya aman untuk keluarga tercinta apa lagi buat ibu-ibu yang punya anak kecil wahh.. pokonya aman bangeet deh. Beda banget sama bumbu jadi yg di jual dalam kemasan-kemasan di market-market. Pokoknya resep ini aman dan terkendali ya.. tapi, buat ibu-ibu yang mau sharing bumbu tambahan selain yang laras sebutkan monggo bisa comment di bawah ya. Langsung aja yuk kita liat :

·         Yang pastinya pertama-tama kita siapin bahan utamanya yang mau di masak. Karena judul di atas menggunakan telur puyuh yuk disiapin telur puyuhnya. Lalu ada beberapa bahan tambahan, kalau laras disini bahan tambahannya ada tahu coklat dan kentang (jangan lupa di kupas dulu yaah kentangnya hehehehe). Setelah semua di siapkan jangan lupa di bersihkan, kan bahan-bahannya beli di pasar takut kena tangan-tangan kotor :p
Ohya.. kl mau ganti tidak pake telur juga bisa kok, biasanya sih aku pake ayam.













·         Selanjutnya…… kita siapin bumbu-bumbu utamanya nih. Liat di gambar ya J



Ket :
a.      Bawang putih
b.      Kemiri
c.       Garam (sesuai selera)
d.      Butir merica (sesuai selera)

Seperti gambar di atas, kan ada tulisan before after tuh.. naahh yang afternya setelah semua bumbu di haluskan kl bahasa aku sebutnya di uleg :p
Ohya..
Jangan ketinggalan juga yaa bumbu yang satu ini, bawang merahnya di iris-iris. Disini aku pake 3 siung bawang merah ukuran sedeng lah yaaa… (liat gambah di bawah)




·         And than (cie pake B.inggris).. kita masukan semua bumbu yang tadi udh di siapkan. Pertama tumis dulu bawang merah yang tadi di iris-iris ya, lalu baru masukan bumbu yang telah di haluskan atau bumbu yang tadi udh di uleg. Jadinya kaya gini nih.. (lihat gambar di bawah)




·         Setelah agak mateng dikit (maksudnya kecium aroma wangi masakannya keluar) masukan air secukupnya, kl laras disini sekitar 600cc lah yah… (Lihat gambar di bawah)




·         Laluu… masukan semua bahan tadi yaa.. telur puyuh, tahu coklat, kentang yg udh di potong-potong. Jangan lupa di kasih kecap secukupnya. Ehmmm kl untuk kecap si aku kira-kira aja ya.. jadi gak nentu gitu. Kl sudah di bagian ini jangan lupa di cicipin yaa kl kurang asin bisa di tambahin garam (Lihat gambar di bawah)






Setelah itu tinggal nunggu mateng deh.. jangan sampe asat yaa (air habis) sisakan airnya untuk kuah-kuah gitu.. SELAMAT MENCOBA J

Jumat, 17 Juni 2016

interface LAMPU PIJAR a/2011

BAB I
PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang Masalah
            Pada masa sekarang ini, perkembangan teknologi modern semakin pesat. Secara otomatis serta segala macam perangkat elektronika sudah semakin menguasai berkembang pesat. Sehingga tidak asing lagi bila ada yang mengatakan bahwa peran elektronik sangat diperlukan dalam kehidupan pada saat ini. Akan tetapi semua kemajuan teknologi  tergantung tujuan dan kebutuhan, alasan teknologi di kembangkan.
Kendali Lampu Pijar ini adalah suatu alat yang dapat membantu seseorang yang menggunakan lampu pijar dalam beberapa tempat, contohnya di taman atau tempat - tempat pesta tanpa harus menghidupkan semua saklar lampu pijar tersebut. Pengendali Lampu Pijar ini didasarkan pada 4 buah relay yang berfungsi untuk menghidupkan lampu, apabila relay terkena masukan tegangan maka relay akan aktif dan menghidupkan lampu DC secara bergantian ke 4 buah lampu tersebut.

1.2       Batasan Masalah
      1.            Cara kerja dari rangkaian alat Kendali Lampu Pijar
      2.            Cara kerja dari blok diagram, flowchart dan listing program

      3.            Menjelaskan tentang komponen yang digunakan pada rangkain kendali lampu pijar

1.3  Tujuan Penulisan

Tujuan dibuatnya rangkaian kendali lampu pijar adalah untuk menjelaskan secara terperinci mengenai alat tersebut. Dimana alat ini berfungsi untuk mengaktifkan lampu tanpa harus mernyalakannya 1 per 1.  Tapi pada alat ini menggunakan konektor DB25 yang terhubung ke PC dan dioperasikan menggunakan suatu program.

1.4  Metode Penulisan

             Pada penulisan ini yaitu menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan makalah ini yaitu :
a.       Studi Pustaka, yaitu dengan mengambil data yang berasal dari berbagai sumber buku yang mana buku tersebut membahas tentang beberapa acuan yang digunakan dalam alat ini dan buku tersebut dijadikan sebagai suatu pedoman  dalam membantu terwujudnya rancangan yang di butuhkan.
b.      Konsultasi, yaitu menanyakan mengenai bagaimana cara merakit Kendali Lampu Pijar tersebut dengan baik,serta menganalisa cara kerja dari rangkaian tersebut.


1.5  Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam melihat keterhubungan antara bab yang satu dengan yang lain, diperlukan sistematika penulisan yang berurutan secara garis besar. Adapun sistematika penulisan dalam penulisan ini yang disusun dalam empat bab sebagai berikut :

BAB I      PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, batasan masalah, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II     LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan secara singkat mengenai landasan-landasan teori mengenai rancangan alat, komponen yang digunakan dalam merancang alat, tinjauan perangkat lunak dan perangkat keras, begitupun hubungan lainnya dengan masalah yang akan dibahas.

BAB III   CARA KERJA RANGKAIAN
Pada bab ini membahas mengenai cara kerja dari rangkaian secara blok diagram dan menganalisis rangkaian secara detail. Serta cara pengoperasian alat.

BAB IV   PENUTUP
Bab ini berisi beberapa kesimpulan dan saran-saran yang dapat diambil dari hasil pembuatan alat pengendali lampu pijar.




BAB II
LANDASAN TEORI

            Pada bab ini penulis akan menjelaskan komponen-komponen yang digunakan pada rangkain kendali lampu pijar.
2.1       DB-25
DB-25 adalah salah satu jenis soket pada personal komputer untuk berkomunikasi dengan peralatan luar seperti printer model lama. Karena itu paralel port sering juga disebut printer port. Perusahaan yang memperkenalkan port ini adalah Centronic, maka port ini juga disebut dengan Centronics port. Kesederhanaan port ini dari sisi pemrograman dan antarmuka dengan hardware membuat port ini sering digunakan untuk percobaan-percobaan sederhana dalam perancangan peralatan elektronika.
Paralel port dapat mengirimkan 8 bit data sekaligus/serentak dalam satu waktu, lebih cepat dibanding serial port. Paralel port ini menggunakan konektor DB25. Panjang kabel maksimum yang diperlukan atau yang diperbolehkan adalah 15 feet.


Gambar 2.1 Konektor DB25 male

Pada Gambar diatas merupakan konektor DB25 male yang sudah dirangkai dengan tambahan komponen untuk aplikasi downloader program dengan port paralel.
Contoh penggunaan port paralel DB25 sebagai berikut :
·         Printer model lama
·         Zip drive
·         Beberapa scanner
·         Sound cards
·         Webcams
·         Gamepads dan joystick
·         Pemrogram EPROM
·         Peralatan SCSI melalui adapter Parallel ke SCSI
·         Percobaan dengan TTL 12 driver
·         External CD-Rom/RW drives

DB25 adalah konektor yang umum digunakan di komputer sebagai port paralel, sedangkan konektor Centronics umum ditemukan di printer.  IEEE 1284 ialah standar yang menentukan 3 konektor berbeda yang dapat digunakan dengan port paralel, yaitu :
a.       1284 tipe A ialah konektor DB25 yang dapat ditemukan di hampir semua komputer.
b.      1284 tipe B ialah konektor Centronics 34 pin yang umum ditemukan di printer, IEEE.
c.       1284 type C ialah konektor 36 pin seperti Centronics, tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih memuaskan. Konektor ini diklaim memiliki pengunci (latch) jenis klip (clip), sifat elektrik yang lebih baik serta mudah dirakit. Juga mengandung dua pin tambahan yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah piranti yang terpasang memiliki daya atau tidak.



Gambar 2.1. Konektor DB25




Gambar 2.2 DB25 Pada Komputer


DB25 memiliki 25 buah pin dengan keterangan :
Ø  Control pins
v  Pin 4 = Request To Send
v  Pin 5 = Clear to send
v  Pin 6 = DCE Ready
v  Pin 8 = received line signal detector
v  Pin 12 = secondary received line signal detector
v  Pin 13 = secondary clear to send
v  Pin 19 = secondary request to send
v  Pin 20 = DTE ready
Ø  Timing pins
v  Pin 15 = transmitter signal element timing (DCE-DTE)
v  Pin 17 = receiver signal element timing (DCE-DTE)
v  Pin 24 = transmitter signal element timing (DTE-DCT)
Ø  Other pins
v  Pin 1 = shield
v  Pin 7 = signal ground / common return
v  Pin 9 = reserved (testing)
v  Pin 10 = reserved (testing)
v  Pin 11 = unassigned
v  Pin 18 = local loopback
v  Pin 21 = remote loopback & signal quality detector
v  Pin 22 = ring indicator
v  Pin 23 = data signal rate select
v  Pin 25 = test mode
v  Pin 2 = transmit data
v  Pin 3 = receive data

2.2       Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.
Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :
§  Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup  (atau membuka) kontak saklar.
§  Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.
Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbaik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya.
Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu:
§  Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu.
§  Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu
Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal tertutup, tetapi ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan kontak-kontak yang lain.
Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontakterbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off).

Gambar 2.3 Relay



Prinsip Kerja Relay ada dua yaitu Coil & Contact
                                                     1.            Coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contactadalah  sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil.
                                       2.            Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat energi  listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup.



Gambar 2.4 Prinsip Kerja Relay



2.3       Dioda
Dioda adalah piranti elektronika yang terbuat dari sambungan semikonduktor tipe p dan tipe n. dioda mempunyai dua kutub yaitu kutub positif (anoda) dan kutub negative (katoda). Lambing dioda adalah anak panah dengan balok melintang dan dinyatakan dengan huruf D. Jika diandaikan, bahwa arus mengalir dari kutub positif ke kutub negative, maka arus hanya mengalir sesuai dengan arah yang ditunjukkan panah. Dioda merupakan semikonduktor yang paling sederhana dan sering disebut komponen elektronika satu arah karena hanya dapat menghantarkan arus listrik satu arah dan jika dibalik akan menyumbat arus.


Gambar 2.5 Dioda

2.4            Resistor
Resisitor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghambat arus listrik pada sebuah rangkaian listrik, resistor digunakan untuk mendapatkan arus yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian. Untuk mengendalikan arus dalam sebuah rangkaian lisrtik, digunakan komponen yang mempunyai resistansi. Artinya komponen tersebut mempunyai kemampuan untuk membatasi arus listrik yang mengalir pada rangkaian. Bentuk dan penggunaan resistor dapat dibagi atas :
                                                      1.            Resistor Tetap (fixed resistor)
                                                      2.            Resistor Variable (potensiometer)
                                                      3.            Resistor yang dapat diubah secara kontiyu (trimpot)
                                                      4.            Theristor / NTC
§  Suhu tinggi, Resistansi kecil.
§  Suhu rendah, Resistansi besar.
                                                      5.            Resistor peka cahaya (LDR – Light Dependent Resistor)
§  Cahaya tinggi, Resistansi kecil.
§  Cahaya rendah, Resistansi besar.

Simbol – Simbol Resistor :


KET (dari kiri) : Resistor Tetap,Potentiometer,Trimpot,LDR

Gambar 2.6 Simbol Resistor


Bahan pembentuk resistor dapat dibagi atas :
1)      Resistor kawat
2)      Resistor arang/komposisi.
3)      Resistor lapisan okisida logam.
4)      Resistor dalam IC.
5)      Resistor film.


Sifat dan fungsi dari resistor :
1)      Untuk membangkitkan panas (filament).
2)      Untuk membagi tegangan.
3)      Sebagai penghubung rangkaian (kopel).
4)      Perubah bentuk arus.
5)      Untuk penentuan besaran fisis.

            Dari semua kompenen elektronika, resistorlah yang paling banyak digunakan.Ketelitian resistor digolongkan dalam persentase penyimpanan dari nilai nominalnya. Misalnya resistor-resistor yang akan digunakan dalam proyek disini adalah 5 % artinya bahwa nilai sebenarnya dari resistor yang digunakan tidak akan menyimpang kurang atau lebih dari 5 % dari nilai nominalnya. Jadi suatu resistor dari 100 ohm mempunyai tahanan antara 95 ohm sampai 100 ohm.Resistor pada umumnya mempunyai nilai toleransi 1%, 2%, 3%, 5%, 10% dan 20%. Resistor yang mempunyai nilai toleransi lebih kecil biasanya lebih mahal harganya.Resistor juga dapat dispesifikasikan menurut kapasitansinya untuk mendisipasi (menyerap) daya listrik, dinyatakan dalam Watt.
            Karena bentuk fisik dari resistor kecil, maka pada bahannya diberikan nilai tahanan dalam kode warna menurut standart internasional. Warna gelang resistor Dibawah ini :


Gambar 2.7 Warna Gelang Resistor




Tabel 2.1 Kode Warna Resistor
WARNA
GELANG KE -
1 dan 2
3
4
Hitam
0
X 1
0 %
Coklat
1
X 10
1 %
Merah
2
X 100
2 %
Orange
3
X 1000
3 %
Kuning
4
X 10000
-
Hijau
5
X 100000
-
Biru
6
X 1000000
-
Ungu
7
X 10000000
-
Abu-abu
8
X 100000000
-
Putih
9
X 1000000000
-
Emas
-
X 0.1
± 5 %
Perak
-
X 0.01
±10 %
Tidak Berwarna
-
-
±20 %
                       
















Contoh dari kode warna :
                        Coklat              Hijau                Merah              Emas                Nilai R
1                    5                         x 100                      5%        1500+5%Ohm

Pada resistor tidak dapat dipolaritaskan, yang bermaksud jika pemasangan resistornya bolak-balik tidak akan berpengaruh atau sama saja.



1.5              Transistor
     
Transistor adalah sebuah komponen semi konduktor aktif yang disusun dari tiga elektroda dengan bahan dasar type N dan type P, penyusunan ketiga elektroda tersebut merupakan dasar dari pada jenis transistor yaitu PNP dan NPN. (lihat gambar no.3, simbol Transistor NPN dan PNP).

Simbol Transistor Bahan Trioda

Gambar 2.8 Simbol Transistor Tipe NPN dan PNP


Transistor terdiri dari 3 kaki, berikut keterangan dari fungsi masing-masing kaki transistor adalah :
                                                         1.         Emitor (E) adalah lapisan yang melepaskan muatan (hole positif atau elektron).
                                                         2.         Colector (C) adalah lapisan yang menampung muatan (hole positif atau elektron).
                                                         3.         Basis (B) adalah lapisan yang mengatur besarnya muatan yang akan mengalir.

Transistor berdasarkan kutubnya terdiri dari 2 jenis yaitu :

Ø  Transistor Bipolar
Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua sambungan kutub. Transistor bipolar terbagi dalam dua jenis, yaitu :
·         NPN BJT (Bipolar Junction Transistor)
Pada transistor NPN collector mendapat kutub positive sumber tegangan sedangkan emittor mendapat kutub negative sumber tegangan.
·         PNP BJT (Bipolar Junction Transistor)
Pada transistor PNP collector mendapat kutub negative sumber tegangan sedangkan emittor mendapat kutub positive sumber tegangan.

Kondisi satu rasi :
·         NPN akan satu rasi apabila tegangan pada kaki basis lebih positive daripada kaki emitter dan arus mengalir dari collector ke emitter.
·         PNP akan satu rasi apabila tegangan pada kaki basis lebih negative daripada kaki emitter dan arus mengalir dari emitter ke collector.

Kondisi cut off :
·         NPN akan cut off apabila tegangan pada kaki basis lebih negative daripada kaki emitter dan arus tidak mengalir dari collector ke emitter.
·         PNP akan cut off apabila tegangan pada kaki basis lebih positive daripada kaki emitter dan arus tidak mengalir dari emitter ke collector.

Ø  Transistor Unipolar
Transistor Unipolar adalah transistor yang memiliki satu sambungan kutub, yang terbagi menjadi 2, yaitu FET (Field Effect Transistor) memiliki JFET kanal P dan N, dan MOSFET memiliki kanal P dan N.
·         FET (Field Effect Transistor)
FET terbuat dari bahan semi konduktor. FET mempunyai kaki yaitu gerbang (gate), sumber (source) dan cerat (drain). FET terbagi menjadi 2 macam yaitu FET kanal dan FET kanal N.
·         MOSFET (Metal Oxide Semikonduktor)
MOSFET dibagi menjadi 5 macam, yaitu :
1.      MOSFET menghantar sendiri kanal N
2.       MOSFET menghantar sendiri kanal P
3.      MOSFET menyumbat sendiri kanal N
4.      MOSFET menyumbat sendiri kanal P
5.      MOSFET menghantar sendiri kanal N yang memiliki 2 gerbang




BAB III
ANALISA RANGKAIAN


3.1.      Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram

Text Box: INPUT
Rounded Rectangle: AKTIFATOR








Gambar 3.1. Blok Diagram
3.1.1.   Input
Pada rangkaian interface kendali lampu pijar aktifator sebagai penggerak alat tersebut memiliki vcc 5 volt untuk mengaktifkan atau memberikan tegangan pada rangkaian kendali lampu pijar ini, aktifator berupa baterai atau adaptor yang terhubung pada alat kendali lampu pijar. Sehingga pada saat aktifator di aktifkan  rangkaian interface kendali lampu pijar mendapatkan tegangan. Untuk menjalankan alat ini dibutuhkan suatuprogram, dan program yang dibutuhkan menggunakan program yang berbasis Delphi7. Program yang berhasil dijalankan digunakan sebagai pengendali lampu tersebut. Ketika program telah di runing dan konektor DB25 sudah disambungkan ke alat, maka pengendali lampu pijar siap digunakan. Dimana pada program tersebut terdapat tujuh button yaitu Lampu 1, Lampu 2, Lampu 3, Lampu 4, Hidup Semua, Mati Semua, dan Close. Masing-masing button memiliki fungsi yang telah diberikan syntax coding yang nantinya akan dijelaskan pada analisa program.

3.1.2.      Proses
               Pada bagian ini relay dan transistor yang di gunakan berfungsi sebagai switch, dimana jika DB di beri inputan maka akan bekerja mengalirkan inputan sehingga output aktif.fungsi DB itu sendiri adalah sebagai interface connector antara komputer dengan alat. Pada tegangan vcc untuk aktivasi pada rangkaian, lalu tegangan yang dari DB untuk mengaktifasi relay ke NO. Jika relay menerima tegangan Vin dari DB, setelah program dijalankan maka relay akan aktif dan lampu akan menyala, jika tidak menerima tegangan Vin dari DB maka relay tidak akan aktif dan akan menghasilkan outputan lampu mati.

3.1.3       Output
Pada lampu DC 12v digunakan sebagai outputan rangkaian pengendali lampu pijar, karena rangkaian ini juga menggunakan Vin 12v. Pada lampu pijar memiliki dua kaki, pada kaki pertama langsung terhubung ke arus listrik 220v, sedangkan pada kaki  kedua tehubung ke relay, jika pada lampu pijar kaki  keduanya menerima masukan dari relay maka , lampu akan menyala. Dan  lampu yang digunakan pada rangkaian ini ada 4 lampu pijar. Jika, semua lampu mendapatkan arus dari relay maka, akan menghasilkan outputan semua lampu akan menyala.

3.2.      Analisa Rangkaian Secara Detail
            Aktifator pada rangkaian ini berupa vcc 5 volt DC dan 220 volt AC untuk mengaktifkan dan memberikan tegangan untuk rangkaian interface kendali lampu pijar. Arus tegangan mengalir melalui komponen-komponen yang terdiri dari Relay, dioda, transistor, resistor dan terakhir pada Lampu Pijar. Maka dari VCC arus mengalir ke relay dan diode sebagai penyimpan tegangan pada power Supply yang merubahnya menjadi tegangan DC. Pada saat telah mendapatkan tegangan konektor DB25 disambungkan ke PC. Lalu buka program yang telah di buat untuk mengendalikan keluaran output pada alat, saat program di run kondisi pada button LAMPU 1 di tekan maka, lampu 1 pada alat akan menyala. Jika pada button LAMPU 2 di tekan maka, lampu 2 pada alat akan menyala. Jika pada button LAMPU 3 di tekan maka, lampu 3 pada alat akan menyala. Jika pada button LAMPU 4 di tekan maka, lampu 4 pada alat akan menyala. Jika pada button (Hidup Semua) di tekan maka Lampu 1, Lampu 2, Lampu 3, dan Lampu 4 pada alat akan menyala (semua lampu nyala). Jika pada button (Matikan Semua Lampu) di tekan maka Lampu 1, Lampu 2, Lampu 3, dan Lampu 4 pada alat akan redup atau tidak menyala. Jika pada button “Close” di tekan maka program akan keluar.






3.2.1 Program
Tabel 3.1 Komponen Program Delphi
Komponen
Keterangan
Button 1
Caption : Lampu 1
Button 2
Caption : Lampu 2
Button 3
Caption : Lampu 3
Button 4
Caption : Lampu 4
Button 5
Caption : Hidup Semua
Button 6
Caption : Mati Semua
Button 7
Caption : Close

    Berikut contoh listing coding program yang digunakan pada rangkaian kendali lampu pijar :
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin
LM:=(Out32($378,1));
end;
procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
begin
LM:=(Out32($378,2));
end;
procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject);
begin
LM:=(Out32($378,4));
end;
procedure TForm1.Button4Click(Sender: TObject);
begin
LM:=(Out32($378,8));
end;
procedure TForm1.Button5Click(Sender: TObject);
begin
LM:=(Out32($378,15));
end;
procedure TForm1.Button6Click(Sender: TObject);
begin
LM:=(Out32($378,00));
end;
procedure TForm1.Button7Click(Sender: TObject);
begin
close;
end;
end.



3.2.2    Flowchart
Oval: start

YES
 

YES
 

YES
 

YES
 

YES
 

YES
 
 


















Gambar 3.2 Flowchart
Program di mulai jika button 1 memiliki nilai 1 maka, lampu 1 akan menyala. Jika button 2 memiliki nilai 2 maka, lampu 2 akan menyala. Jika button 3 memiliki nilai 4 maka, lampu 3 akan menyala. Jika button 4 memiliki nilai 8 maka, lampu 4 akan menyala. Jika button 5 memiliki nilai 255 maka, lampu 1 sampai dengan lampu 4 akan menyala. Dan jika pada button 6 memiliki nilai 0 maka, lampu 1 sampai dengan lampu 4 akan mati atau tidak akan menyala.

3.3       Cara Pengoperasian Alat

                              1.            Pertama aktifkan Adaptor untuk memberikan tegangan pada alat agar alat dapat aktif
                              2.            Sambungkan  DB25 dari alat kendali lampu pijar yang di buat ke PC
                              3.            Lalu, Jalankan program di PC yang telah dibuat dengan menggunakan delphi
                              4.            Selanjutnya , untuk mengaktifkan alat perlu adanya penekanan di PC tepatnya pada program yang telah di buat
               5.            Dan pada hasil akhir Output yang dikeluarkan berupa nyala Lampu DC / pijar, sesuai dengan penekanan yang di berikan 



BAB IV
PENUTUP

4.1       Kesimpulan
Dalam menyelesaikan suatu proyek harus secara sungguh-sungguh dan  terencana karena, untuk dapat menghasilkan proyek yang baik dan memuaskan. Sebelum memulai membuat alat, cobalah beberapa komponen yang akan di gunakan menggunakan protobroad. Dimulai dengan perencanaan jalur yang sesuai dengan contoh rangkaian yang telah di berikan pada pembimbing. Lalu siapkan beberapa komponen yang akan digunakan, kemudian rangkai komponen tersebut sesuai tempat yang telah di tentukan jalur pada papan PCB. Fungsi pada saat merangkai komponen dipapan protoboard adalah agar kita mengetahui apakah rangkaian tersebut benar-benar bisa digunakan dan tidak terjadi short pada komponen tersebut, sehingga diharapkan tidak akan ada kesalahan pada waktu merangkai komponen di papan PCB.
Program yang telah di bahas di bab sebelumnya adalah sebuah program yang dibuat pada aplikasi Delphy yang dalam pengoprasiannya terhubung dengan Komputer. Pada saat kondisi aplikasi tersebut diberikan, tekan button yang telah di buat dalam program yaitu pada saklar 1 dimana  adalah kendali untuk lampu 1. Maka, keadaan pada DB25 yang terhubung dengan rangkaian akan membuat keadaan relay aktif dan akan membuat tegangan pada relay berubah dan mengalir ke lampu, yang menyebabkan lampu 1 menyala. Begitu juga dengan ketiga saklar lainnya, yang terhubung dengan masing-masing relay yang akan membuat lampu menyala.
4.2       Saran
Dari keseluruhan proyek yang telah kami lakukan untuk penyelesaian tugas praktikum, dan ada berbagai kendala yang terjadi selama proses penyelesaian rangkaingan Kendali Lampu Pijar ini, mulai dari pembuatan skematik (jalur) pada Printed Circuit Board (PCB). Pemasangan komponen dan penyolderan komponen hingga pada saat pemasangan kedalam panel box / aklirik (maket). kami sebagai penulis menyarankan beberapa hal yang menyangkut dalam tema proyek ini, antara lain :
      1.            Pada saat pembuatan skematik atau jalur pada PCB, yakinkan bahwa jalurnya sudah benar. Dan pada saat penempelan pada PCB yakinkan hitam tinta bagus atau penuh (tidak berpori atau berserat) bersifat permanent agar pada saat PCB di rendam di dalam larutan Ferri Clorit tinta tersebut tidak akan hilang dan jalur pada papan PCB tidak putus.
      2.            Pada saat proses pemasangan komponen, pastikan inisial kaki-kaki komponen yang digunakan tidak tertukar tempat pada lubang atau salah lokasi (hole) PCB. Karena jika salah tempat atau tertukar, maka pada saat pengujian alat tersebut akan di yakinkan tidak akan aktif atau menyala sepenuhnya.
      3.            Untuk proses penyolderan komponen gunakanlah timah kualitas baik dan hindarkan terlalu lama pemanasannya pada kaki komponen, agar komponen tidak rusak. Serta buatlah sedikit cairan timah pengerutan pada kaki komponen. Yang perlu di perhatikan pada saat penyolderan diharapkan si penyolder menggunakan penutup hidung atau masker, agar asap dari timah tersebut tidak terhirup pernafasan. Karena, asap dari proses pemanasan timah tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan.
      4.            Untuk bagian finishing, periksalah seluruh rangkaian sekali atau dua kali lagi sebelum mencoba menggunakan alat yang telah dibuat. Pastikan hasil solderan tepat dan rapih sehingga tidak ada kerusakan pada komponen.

Disarankan agar pada saat  memberikan tegangan pada alat ini harus tepat dan sesuai ketentuan, karena bila tegangan kurang lampu DC ini akan redup pada saat menyala. Dan bila pemberian tegangannya berlebihan, kemungkinan lampu tersebut tidak akan dapat digunakan lagi karena ada konslet di bagian dalamya akibat dari berlebihannya pemasukkan tegangan.









DAFTAR PUSTAKA



[1]. Modul Praktikum Interfacing, 2013, Laboraturium Menengah Elektronika & Komputer, Universitas Gunadarma


[3].  http://www.google.com/images

[4]. Gunawan, Hanapi. 1981. Prinsip-prinsip elektronik. (Malvino). PT Gelora Aksara Pratama (erlangga).  Jakarta


[5].  Prihono. Jago Elektronika secara Otodidak. Jakarta. Kawan Pustaka. 2009.