"My world"

...welcome to my blog...

Rabu, 02 April 2014

SILOGISME DAN ENTIMEN



Pengertian dan Macam Macam Silogisme - Selamat Siang Sobat, gimana kabarnya nih? baik baik aja semoga yah. Bicara tentang Silogisme, Mungkin anda yang sudah duduk di bangku SMA sudah kenal dengan yang namanya Silogisme. oke, langsung saja ke Pengertian Silogisme, Cekidot :)

  • Pengertian Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Sudah tahu kan? hehe, sekarang kita masuk ke Jenis-jenis Silogisme. Cekidot lagi ;)

  • Jenis-jenis Silogisme
  1. Silogisme Kategorial
  2. Silogisme Hipotetik
  3. Silogisme Alternatif
  4. Entimen
  5. Silogisme Disjungtif

  1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh:

  • Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor/ Premis Umum)
  • Akasia adalah tumbuhan (Premis Minor / Premis Khusus).
  • Akasia membutuhkan air (Konklusi / Kesimpulan

  1. Silogisme Hipotetik
Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Contoh:

  • Jika hujan saya naik becak.(mayor)
  • Sekarang hujan.(minor)
  • Saya naik becak (konklusi)

  1. Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh:
  • Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
  • Nenek Sumi berada di Bandung.
  • Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

  1. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
  • Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
  • Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.

  1. Silogisme Disjungtif
Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya. Contoh:

  • Heri jujur atau berbohong.(premis1)
  • Ternyata Heri berbohong.(premis2)
  • Ia tidak jujur (konklusi).
Silogisme termasuk dalam penalaran deduktif. Deduktif merupakan salah satu teknik untuk mengambil simpulan dalam sebuah karangan. Sebenarnya jenis silogisme banyak, tetapi yang dibahas di sini hanya satu jenis, yaitu silogisme golongan ada yang mengistilahkan silogisme kategorial.
Dalam silogisme terdapat dua premis dan satu simpulan. Premis merupakan pernyataan yang dijadikan dasar untuk menarik simpulan. Kedua premis itu adalah premis umum (premis mayor) dan premis khusus (premis minor).
Premis umum (PU) : berisi pernyataan yang menyatakan semua anggota kelompok atau kumoulan sesuatu
yang memiliki sifat atau ciri tertentu.
Premis Khusus (PK) : menyatakan seseorang atau sesuatu anggota kelompok atau kumpulan sesuatu itu
Simpulan (P) : menyatakan seseorang atau sesuatu anggota kelompok sesuatu itu memiliki sifat atau
ciri tertentu.

Jika ketentuan-ketentuan di atas dibuat rumus akan menjadi:
PU : Semua A = B
PK : Semua C = A
S : Semua C = B

Contoh I:
PU : Semua profesor pandai.
PK : Pak Adit adalah profesor.
S : Pak Adit pasti orang pandai.
Keterangan:
Semua A : kelompok atau kumpulan sesuatu itu = semua profesor
B : kelompok sesuatu itu memiliki sifat atau ciri tertentu = pandai
C : seseorang atau sesuatu anggota kelompok itu = Pak Adit
Contoh II:
PU : Binatang menyusui melahirkan anak dan tidak bertelur.
PK : Kerbau binatang menyusui.
S : Kerbau melahirkan anak dan tidak bertelur.

Catatan: Kata “semua” dapat tidak disebutkan atau dapat juga diganti dengan kata “setiap” atau “tiap-tiap”
Contoh III:
PU : Setiap orang asing harus memiliki izin kerja, jika ingin bekerja di Indonesia.
PK : Peter White itu orang asing.
S : Jadi, Peter White harus memiliki izin kerja jika ingin bekerja di Indonesia.

Silogisme Negatif
Jika salah satu premis dalam silogisme bersifat simpulannya pun akan bersifat negatif pula. Biasanya pernyataan negatif digunakan kata “tidak”, “tak”
Contoh I:
PU : Semua penderita penyakit gula tidak boleh banyak makan makanan berepung
PK : Pak Badu penderita penyakit gula
S : Jadi, Pak Badu tidak boleh banyak makan makanan bertepung

ENTIMEM
Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Entimen tidak peerlu menyebutkan premis umum, tetapi langsung mengetengahkan simpulan dengan premis khusus yang menjadi penyebabnya.
Rumus entimem : C = B, Karena C = A
Contoh :
Silogisme :
PU : Pegawai yang baik tidak mau menerima suap.
PK : Ali pegawai yang baik.
S : Ali tidak mau menerima suap.

Entimem
Ali tidak mau menerima suap, karena ia pegawai yang baik.
Penjelasan:
C = Ali ;ia
B = tidak mau menerima suap
A = pegawai yang baik
C = B, karena C = A
Contoh di atas silogisme yang dijadikan entimen. Jika entimen dapat dikembalikan menjadi silogisme
Contoh :
Entimem :
Badu harus bekerja keras, karena ia orang yang ingin sukses.
C : Badu
B : harus bekerja keras
A : orang yang ingin sukses
Silogisme :
PU : Semua orang yang ingin sukses harus bekerja keras.
PK : Badu orang yang ingin sukses.
S : Maka, Badu harus bekerja keras.


Daftar pustaka :
NAMA : LARAS DEWANTARI
KELAS : 3KB04
NPM : 24111066

1 komentar:

  1. Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat anak saya. hehe
    Jangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja PT Astra Internasional Tbk

    BalasHapus