Pengertian dan Macam
Macam Silogisme - Selamat Siang Sobat, gimana kabarnya nih? baik baik
aja semoga yah. Bicara tentang Silogisme, Mungkin anda yang sudah
duduk di bangku SMA sudah kenal dengan yang namanya Silogisme. oke,
langsung saja ke Pengertian Silogisme, Cekidot :)
- Pengertian Silogisme
Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme
disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi
(kesimpulan). Sudah tahu kan? hehe, sekarang kita masuk ke
Jenis-jenis Silogisme. Cekidot lagi ;)
- Jenis-jenis Silogisme
- Silogisme Kategorial
- Silogisme Hipotetik
- Silogisme Alternatif
- Entimen
- Silogisme Disjungtif
- Silogisme Kategorial
Silogisme
kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan
kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis
yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang
termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya
menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut
adalah term penengah (middle term). Contoh:
- Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor/ Premis Umum)
- Akasia adalah tumbuhan (Premis Minor / Premis Khusus).
- Akasia membutuhkan air (Konklusi / Kesimpulan
- Silogisme Hipotetik
Silogisme
hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi
hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Contoh:
- Jika hujan saya naik becak.(mayor)
- Sekarang hujan.(minor)
- Saya naik becak (konklusi)
- Silogisme Alternatif
Silogisme
alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa
proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya
membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak
alternatif yang lain. Contoh:
- Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
- Nenek Sumi berada di Bandung.
- Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
- Entimen
Silogisme
ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan
maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh entimen:
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
- Silogisme Disjungtif
Silogisme
disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan
disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui
atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis
mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan
premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya. Contoh:
- Heri jujur atau berbohong.(premis1)
- Ternyata Heri berbohong.(premis2)
- Ia tidak jujur (konklusi).
Silogisme termasuk dalam
penalaran deduktif. Deduktif merupakan salah satu teknik untuk
mengambil simpulan dalam sebuah karangan. Sebenarnya jenis silogisme
banyak, tetapi yang dibahas di sini hanya satu jenis, yaitu silogisme
golongan ada yang mengistilahkan silogisme kategorial.
Dalam silogisme terdapat
dua premis dan satu simpulan. Premis merupakan pernyataan yang
dijadikan dasar untuk menarik simpulan. Kedua premis itu adalah
premis umum (premis mayor) dan premis khusus (premis minor).
Premis umum (PU) :
berisi pernyataan yang menyatakan semua anggota kelompok atau
kumoulan sesuatu
yang memiliki sifat atau ciri tertentu.
Premis Khusus (PK) :
menyatakan seseorang atau sesuatu anggota kelompok atau kumpulan
sesuatu itu
Simpulan (P)
: menyatakan seseorang atau sesuatu anggota kelompok sesuatu itu
memiliki sifat atau
ciri tertentu.
Jika ketentuan-ketentuan
di atas dibuat rumus akan menjadi:
PU : Semua A = B
PK : Semua C = A
S : Semua C = B
Contoh I:
PU : Semua profesor
pandai.
PK : Pak Adit
adalah profesor.
S : Pak Adit
pasti orang pandai.
Keterangan:
Semua A :
kelompok atau kumpulan sesuatu itu =
semua profesor
B :
kelompok sesuatu itu memiliki sifat atau ciri tertentu =
pandai
C :
seseorang atau sesuatu anggota kelompok itu = Pak
Adit
Contoh II:
PU : Binatang
menyusui melahirkan anak dan tidak bertelur.
PK : Kerbau
binatang menyusui.
S : Kerbau
melahirkan anak dan tidak bertelur.
Catatan: Kata “semua”
dapat tidak disebutkan atau dapat juga diganti dengan kata “setiap”
atau “tiap-tiap”
Contoh III:
PU : Setiap orang
asing harus memiliki izin kerja, jika ingin bekerja di Indonesia.
PK : Peter White
itu orang asing.
S : Jadi, Peter
White harus memiliki izin kerja jika ingin bekerja di Indonesia.
Silogisme Negatif
Jika salah satu premis
dalam silogisme bersifat simpulannya pun akan bersifat negatif pula.
Biasanya pernyataan negatif digunakan kata “tidak”, “tak”
Contoh I:
PU : Semua
penderita penyakit gula tidak boleh banyak makan makanan berepung
PK : Pak Badu
penderita penyakit gula
S : Jadi, Pak
Badu tidak boleh banyak makan makanan bertepung
ENTIMEM
Entimem adalah silogisme
yang diperpendek. Entimen tidak peerlu menyebutkan premis umum,
tetapi langsung mengetengahkan simpulan dengan premis khusus yang
menjadi penyebabnya.
Rumus entimem : C = B,
Karena C = A
Contoh :
Silogisme :
PU : Pegawai yang
baik tidak mau menerima suap.
PK : Ali pegawai
yang baik.
S : Ali tidak
mau menerima suap.
Entimem
Ali tidak mau menerima
suap, karena ia pegawai yang baik.
Penjelasan:
C = Ali ;ia
B = tidak mau
menerima suap
A = pegawai yang
baik
C = B, karena C = A
Contoh di atas silogisme
yang dijadikan entimen. Jika entimen dapat dikembalikan menjadi
silogisme
Contoh :
Entimem :
Badu harus bekerja keras,
karena ia orang yang ingin sukses.
C : Badu
B : harus bekerja
keras
A : orang yang
ingin sukses
Silogisme :
PU : Semua orang
yang ingin sukses harus bekerja keras.
PK : Badu orang
yang ingin sukses.
S : Maka, Badu
harus bekerja keras.
Daftar pustaka :
http://laser-ijo.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-macam-macam-silogisme.html#sthash.NVtUgunH.dpuf
NAMA : LARAS DEWANTARI
KELAS : 3KB04
NPM : 24111066
Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat anak saya. hehe
BalasHapusJangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja PT Astra Internasional Tbk