"My world"

...welcome to my blog...

Minggu, 05 Mei 2013

INFORMASI DALAM MOBIL “ WIFI & GPS”



MAKALAH SOFTSKILL (INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER)

PTA 2012/2013

INFORMASI DALAM MOBIL “ WIFI & GPS”
























 









Disusun Oleh             :

2KB04

Laras Dewantari (24111066)
















JURUSAN SISTEM KOMPUTER (S1)

UNIVERSITAS GUNADARMA



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat berpikir serta dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh softkill (interaksi manusia dan komputer). Tak lupa kami ucapkan terima kasih untuk dan orangtua saya, yang telah membantu dan membimbing menyelesaikan tugas ini. 

Makalah ini saya susun berdasarkan data-data yang saya peroleh. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para rekan-rekan mahasiswa dalam bidang elektronika khususnya dan dapat menjadi pengalaman yang berharga. Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan, analisis ini di kembangkan dengan tujuan agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna.   



Saya menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, walaupun telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan data-data yang ada serta teori-teori yang terdapat dalam literatur-literatur. Oleh karena itu segala kritik dan saran membangun tetap penyusun harapkan untuk memperbaiki dan melengkapi pada penyusunannya. serta tak lupa saya mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya buku makalah ini.









Depok, Mei 2013



                      Penulis

BAB I

PENDAHULUAN



1. Latar Belakang

            Perkembangan pemanfaatan data spasial dalam dekade  belakangan ini  meningkat dengan sangat drastis. Hal ini berkaitan dengan meluasnya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIS) dan perkembangan teknologi dalam memperoleh, merekam dan mengumpulan data yang bersifat keruangan (spasial). Teknologi tinggi seperti Global Positioning System (GPS), remote sensing dan total station, telah membuat perekaman data spasial digital relatif lebih cepat dan mudah. Kemampuan penyimpanan yang semakin besar, kapasitas  transfer data yang semakin meningkat, dan kecepatan proses data yang semakin cepat menjadikan data spasial merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari perkembangan teknologi informasi.

            Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan pada saat ini merupakan salah satu elemen yang paling penting, karena berfungsi sebagai pondasi dalam melaksanakan dan mendukung berbagai macam aplikasi. Sebagai contoh dalam bidang lingkungan hidup, perencanaan pembangunan, tata ruang, manajemen transportasi, pengairan, sumber daya mineral, sosial dan ekonomi, dll. Oleh karena itu berbagai macam organisasi dan institusi menginginkan untuk mendapatkan data spasial yang konsisten, tersedia serta mempunyai aksesibilitas yang baik. Terutama yang berkaitan dengan perencanaan ke depan, data geografis masih dirasakan mahal dan membutuhkan waktu yang lama untuk memproduksinya .Beberapa tahun belakangan ini banyak negara yang telah  melakukan investasi dalam kegiatan pembangunan dan pengembangan sistem informasi. Terutama dalam penggunaan, penyimpanan, proses, analisis dan peyebaran suatu informasi.

Perkembangan sistem informasi dewasa ini semakin berkembang pesat, hal ini didukung oleh perkembangan teknologi informatika yang ada di seluruh dunia, dengan  demikian memudahkan para pengguna system informasi tersebut untuk lebih meningkatkan kegunaan dari system informasi yang mereka miliki.  Sistem informasi merupakan kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Pemanfaatan teknologi informasi menjadi suatu keharusan yang tidak dapat dihindari oleh setiap perusahaan yang ingin menempatkan dirinya pada posisi paling depan dalam suatu industri.

            Perkembangan teknologi informasi ini dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas.  Perkembangan teknologi informasi ini memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis kepada teknologi ini, seperti e-government, e-commerce, e- education, e-medicine, e-laboratory, dan lainnya yang kesemuanya itu berbasis elektronik.

            Teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu Teknologi ini menggunakan seperangkat computer  untuk mengolah data, system jaringan untuk menghubungkan satu computer dengan computer lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Seiring perkembangan teknologi hal ini sangat dimungkinkan untuk membuat inCar Hotspot sendiri. Saya belum tahu apakah ada produk langsung jadi yang dijual dipasar. Namun secara sederhana kita bisa menggunakan Wireless Router Access Point (WLAN) + Modem Selullar atau menggunakan WLAN yang langsung support dengan teknilogi wireless seperti HSDPA/3G. Semua perangkat ini ada dipasaran namun perlu dirangkai dan dikonfigurasi menjadi sebuah sistem hotspot mobile.





BAB II

LANDASAN TEORI

Ketika kita membicarakan tentang Wi-Fi (wireless Fidelity) maka yang ada dalam benak kita tentunya sesuatu hanya yang bisa membuat kita ber-internet-an ria dengan memanfaatkan jaringan Hotspot yang ada tapi sebenarnya WiFi dapat digunakan untuk bermacam kegunaan seperti mensinkronisasikannya dengan HP, Kamera digital, ataupun TV yang pasti bisa dihubungkan dengan alat elektronik yang sudah support wireless sehingga membuat kita dapat berkreatifitas dalam berbagai hal.. Sebelum kita membicarakan lebih jauh tentang WiFi ada baiknya kita mengetahui pengertiannya terlebih dahulu.

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu komplotan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya

(Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. WiFi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, WiFi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan (WAN)

Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah Data spasial dan informasi turunannya digunakan untuk menentukan posisi dari identifikasi suatu elemen di permukaan bumi .Pentingnya peranan posisi lokasi yaitu, (1) pengetahuan mengenai lokasi dari suatu aktifitas memungkinkan hubungannya dengan aktifiktas lain atau elemen lain dalam daerah yang sama atau lokasi yang berdekatan dan (2) Lokasi memungkinkan diperhitungkannya jarak, pembuatan peta, memberikan arahan dalam membuat keputusan spasial yang bersifat kompleks. Perkembangan teknologi yang cepat dalam pengambilan data spasial telah membuat perekaman terhadap data berubah menjadi bentuk digital, selain itu relatif cepat dalam melakukan prosesnya. Salah satunya perkembangan teknologi yang berpengaruh terhadap perekeman data pada saat ini adalah teknologi penginderaan jauh (remote sensing) dan Global Positioning System (GPS). (Gumelar,2007)

            GPS adalah sistem navigasi dan penentuan  posisi menggunakan satelit yang  dikembangkan dan dikelola oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. GPS dapat  memberikan informasi tentang posisi, kecepatan dan waktu di mana saja di muka bumi  setiap saat, dengan ketelitian penentuan posisi dalam fraksi milimeter sampai dengan  meter. Kemampuan jangkauannya mencakup seluruh dunia dan dapat digunakan banyak  orang setiap saat pada waktu yang sama (Abidin,H.Z, 1995). Prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS adalah perpotongan ke  belakang dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS.

Pada dasarnya konsep penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (pengikatan ke belakang) dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelitGPS yang koordinatnya telah diketahui. Posisi yang diberikan oleh GPS adalah posisi 3 dimensi (x,y,z atau j,l,h) yang dinyatakan dalam datum WGS (World Geodetic System) 1984, sedangkan inggi yang diperoleh adalah tinggi ellipsoid.

Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS adalah pengukuran jarak  secara bersama-sama ke beberapa satelit (yang koordinatnya telah diketahui) sekaligus. Untuk menentukan suatu titik dibumi, receiver setidaknya membutuhkan 4 satelit yang dapat ditangkap sinyalnya dengan baik. Secara default  posisi atau koordinat yang diperoleh bereferensi ke global datum yaitu World Geodetic System. Secara garis besar penentuan posisi dengan GPS ini dibagi menjadi dua metode yaitu metode absolut dan metode relatif (Unikom,2009).

a. Metode absolut atau juga dikenal sebagai  point positioning

            Menentukan posisi hanya berdasarkan pada 1 pesawat penerima (receiver) saja. Ketelitian  posisi dalam beberapa meter (tidak berketelitian tinggi) dan umumnya hanya diperuntukan bagi keperluan navigasi.

b. Metode relatif atau sering disebut differential positioning

            Menentukan posisi dengan menggunakan lebih dari sebuah receiver. Satu GPS dipasang pada lokasi tertentu dimuka bumi dan secara terus menerus menerima sinyal dari satelit dalam jangka waktu tertentu dijadikan sebagai referensi bagi yang lainnya. Metode ini mnghasilkan posisi berketelitian tinggi dan diaplikasikan untuk keperluan survey geodesi ataupun pemetaan yang memerlukan ketelitian tinggi.

Dalam perkembangan perangkat telekomunikasi tentunya kita sering mendengar kata wireless, wireless merupakan penghubung dua perangkat yang tidak mengunakan media kabel (nirkabel) teknologi wireless merupakan teknologi tanpa kabel, dalam melakukan hubungan telekomunikasi tidak lagi mengunakan media atau sarana kabel tetapi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel.


Pada saat ini perkembangan teknologi wireless tumbuh dan berkembang dengan pesat, dimana setiap saat kita selalu membutuhkan sarana telokominikasi, hal ini dapat terbukti dengan semakin banyaknya pemakaian telepon selular, selain itu berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet :

·         Infrared (IR)

·         Wireless wide area network (bluetooth)

·         Radio Frequency (RF)

·         Wireless personal area network /telepon seluler(GSM/CDMA)

·         Wireless lan (802.11)





BAB III

PEMBAHASAN



1. Pengertian GPS

                        GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System). GPS didesain untuk memberikan informasi posisi, kecepatan dan waktu. Pada dasarnya GPS terdiri atas 3 segmen utama, yaitu:

a)      Segmen angkasa (space segment)

            Terdiri dari 24 satelit yang terbagi dalam 6 orbit dengan inklinasi 55° dan ketinggian 20200 km dan periode orbit 11 jam 58 menit. Setiap satelit GPS secara kontinyu memancarkan sinyal-sinyal gelombang pada 2 frekuensi L-band (dinamakan L1 dan  L2). Dengan mengamati sinyal-sinyal dari satelit dalam jumlah dan waktu yang cukup, kemudian data yang diterima tersebut dapat dihitung untuk mendapatkan informasi posisi, kecepatan maupun waktu.





b)      Segmen sistem control (control system segment)

                                    Mempunyai tanggung jawab untuk memantau satelit GPS supaya satelit GPS dapat tetap berfungsi dengan tepat. Misalnya untuk sinkronisasi waktu, prediksi orbit dan monitoring “kesehatan” satelit.

c)      Segmen pemakai (user segment)

                        Pada sisi pengguna adalah penerima GPS (selanjutnya kita sebut perangkat GPS) yang biasanya terdiri dari penerima, prosesor, dan antena, sehingga memungkinkan kita dimanapun kita berada di muka bumi ini (tanah, laut, dan udara) dapat menerima sinyal dari satelit GPS dan kemudian menghitung posisi, kecepatan dan waktu.

2. Klasifikasi Receiver GPS

                        Secara umum Receiver GPS dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a)      Berdasarkan pemakai dan penggunanya

         Receiver militer

         Receiver tipe navigasi

         Receiver tipe geodetic

b)      Berdasarkan kode/data yang diberikan

      kode C/A,

                  C/A+phase-L1,

                  C/A+phase-L1, L2,

                  C/A+P+phase-L1, L2.

c).  Berdasarkan banyaknya kanal penerimaan

       Multi-kanal (multi-channel receiver),

       Sekuensial (sequential receiver,

       Multiplek (multiplexing receiver).



3. Cara Kerja GPS

            Setiap satelit mentransmisikan dua sinyal yaitu L1 (1575.42 MHz) dan L2 ( 1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random yaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition) . Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (perangkat GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur "Anti-Spoofing" diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y. Perangkat GPS yang dikhususkan buat sipil hanya menerima kode C/A pada sinyal L1 (meskipun pada perangkat GPS yang canggih dapat memanfaatkan sinyal L2 untuk memperoleh pengukuran yang lebih teliti.

            Perangkat GPS menerima sinyal yang ditransmisikan oleh satelit GPS. Dalam menentukan posisi, kita membutuhkan paling sedikit 3 satelit untuk penentuan posisi 2 dimensi (lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk penentuan posisi 3 dimensi (lintang, bujur, dan ketinggian). Semakin banyak satelit yang diperoleh maka akurasi posisi kita akan semakin tinggi. Untuk mendapatkan sinyal tersebut, perangkat GPS harus berada di ruang terbuka. Apabila perangkat GPS kita berada dalam ruangan atau kanopi yang lebat dan daerah kita dikelilingi oleh gedung tinggi maka sinyal yang diperoleh akan semakin berkurang sehingga akan sukar untuk menentukan posisi dengan tepat atau bahkan tidak dapat menentukan posisi.



a. Perjalanan Sinyal GPS

            Dalam perjalanannya dari satelit ke pengamat di permukaan bumi, sinyal GPS harus melalui medium-medium ionosfer dan troposfer. Pada lapisan ini sinyal GPS akan mengalami refraksi dan sintilasi (scintillation) di dalamnya, serta pelemahan (atmospheric attenuation) dalam lapisan troposfer. Disamping itu, sinyal GPS juga dapat dipantulkan oleh benda-benda di sekitar pengamat sehingga dapat menyebabkan terjadinya multipath yaitu fenomena dimana sinyal GPS yang diterima oleh antenna adalah resultan dari sinyal langsung dan sinyal pantulan.

Kesalahan dan bias tersebut beserta berbagai jenis kesalahan dan bias lainnya seperti kesalahan orbit dan waktu akan menyebabkan kesalahan pada jarak ukuran dengan GPS (pseudorange serta jarak fase) dan oleh sebab itu harus diperhitungkan dalam pemrosesan sinyal GPS untuk keperluan penentuan posisi ataupun parameter lainnya.

b. Sistem Koordinat GPS

            Pengenalan tentang sistem koordinat sangat penting agar dapat  menggunakan GPS secara optimum. Setidaknya ada dua klasifikasi tentang sistem koordinat yang dipakai oleh GPS maupun dalam pemetaan yaitu: sistem koordinat global yang biasa disebut sebagai koordinat geografi dan sistem koordinat di dalam proyeksi.

         Koordinat geografi

            Diukur dalam lintang dan bujur dalam besaran derajat desimal, derajat menit desimal, atau derajat menit detik.

         Koordinat dibidang proyeksi

            Merupakan koordinat yang dipakai pada sistem  proyeksi tertentu. Umumnya berkaitan erat dengan sistem proyeksinya, walaupun adakalanya digunakan koordinat geografi dalam bidang proyeksi. Beberapa sistem proyeksi yang lazim  digunakan di Indonesia diantaranya  adalah: proyeksi merkator,  transverse merkator universal  transverse merkator, kerucut konformal.

            Sistem koordinat dalam bidang proyeksi tidak dapat terlepas dari datum yang digunakan. Ada dua macam datum yang umum digunakan dalam perpetaan yaitu datum horizontal dan datum vertical. Datum horizontal dipakai untuk menentukan koordinat peta (X,Y), sedangkan datum vertikal untuk menentukan elevasi (peta topografi) ataupun kedalaman (peta bimetri). Perhitungan dilakukan dengan transformasi matematis tertentu.

c. Trilaterasi

            Satelit GPS memancarkan dua sinyal radio berkekuatan rendah, L1 dan L2. Receiver GPS umum atau sipil biasanya memanfaatkan frekuensi pada sinyal L1 yang berada di 1575,42 MHz pada UHF band. Kecepatan sinyal tersebut terkirim setara dengan kecepatan cahaya sekitar 186.000 mil per detik dan juga sinyal-sinyal tersebut dapat menembus awan, kaca atau plastik.

            Receiver GPS minimal harus mendapatkan tiga sinyal dari tiga buah satelit untuk menentukan suatu lokasi secara dua dimensi atau 2D (latitude dan longitude – dalam bahasa Indonesia disebut sebagai bujur dan lintang), serta pergerakan suatu track yang dilakukan pemegang receiver.

            Alasan memakai tiga satelit adalah dengan gambaran yakni jika kita mengetahui jarak kita secara pasif dengan sebuah setelit di ruang angkasa (dengan bantuan receiver tentunya), kita tahu kita sedang berada disuatu tempat dalam wilayah imajiner yang beradius sama dengan radius satelit tersebut. Jika pengukuran tadi kita tambah dengan dengan hadirnya satelit ketiga, maka akan ada dua titik kemungkinan tempat lokasi kita berada. Salah satunya, biasanya adalah titik lokasi yang “mustahil”. Receiver GPS melakukan perhitungan secara matematis untuk menghilangkan titik yang mustahil tadi. Proses tersebut merupakan proses trilaterasi.

            Dengan empat atau lebih satelit, receiver akan dapat menentukan lokasi secara 3D (bujur, lintang, dan ketinggian). Setelah lokasi diketahui GPS receiver juga dapat memberikan informasi lainnya seperti kecepatan perjalanan sipengguna, tikungan, trak, jarak perjalan yang ditempuh, jarak antara dua titik, waktu terbit dan tenggelam matahari dan sebagainya.

4. Kesalahan dan Bias

            Kesalahan dan bias yang mempengaruhi sinyal GPS dapat dikelompokkan menjadi :

         Kesalahan ephemeris (orbit)

         Bias ionosfer

         Bias troposfer

         Multipath

         Ambiguitas fase (cycle ambiguity)

         Cycle slips

         Selective availability

         Anti spoofing

         kesalahan jam satelit dan receiver

            Kesalahan dan bias harus diperhitungkan secara benar karena akan mempengaruhi ketelitian data yang diperoleh (posisi, kecepatan, percepatan, waktu) serta proses penentuan ambiguitas fase sinyal. Adapun cara yang dapat diterapkan dalam menghadapi kesalahan dan bias GPS adalah:

         Menerapkan mekanisme differencing data

         Estimasi parameter kesalahan dan bias dalam hitung perataan

         Menghitung besarnya kesalahan dan bias berdasarkan data ukuran langsung

         Menghitung besarnya kesalahan dan bias berdasarkan model

         Menggunakan strategi pengamatan yang tepat

         Menggunakan strategi pengolahan data yang tepat

         Mengabaikan kesalahan dan bias



5. Peranan GPS dalam bidang Sistem Informasi Spasial

            Seperti halnya pada bidang-bidang lainnya yang memerlukan informasi mengenai posisi, dan kecepatan waktu, GPS juga akan punya peranan yang cukup penting bagi bidang SIS. Secara umum ada lima hal yang dapat dilakukan oleh GPS untuk SIS yaitu :



a)      GPS Membawa SIS ke lapangan

            GPS dapat diletakkan pada sarana yang bergerak seperti mobil atau sarana lain. Contoh yang jelas adalah sistem peta elektronik yang sekarang mulai banyak digunakan untuk sistem navigasi kapal laut ataupun mobil. Masing-masing terdapat dalam bentuk ECDIS (Electronic Chart Display and Information System) ataupun Autonomous ITS (Intelligent Vehicle Highway Systems). Dalam hal ini SIS bergerak dengan kendaraan yang bersangkutan dan GPS memberikan posisinya dari waktu ke waktu. Contoh kedua yang berkaitan dengan kemampuan GPS untuk membawa SIS ke lapangan adalah sistem pengelolaan kendaraan seperti sistem fleet management ITS. Dalam hal ini SIS-nya diam. Dan receiver GPS yang ditempatkan pada setiap kendaraanlah yang bergerak serta melaporkan posisi dan pergerakannya ke SIS.

b)      GPS Sebagai Pendigitasi Bumi

            GPS dapat digunakan sebagai pendigitasi bumi dalam rangka pembangunan basis data dari suatu SIS. Dalam hal ini, GPS receiver bertindak sebagai kursor dan digitizer tiga dimensi sedangkan bumi sebagai meja digitasinya. Dalam hal ini penggunaan GPS dapat berperan dalam mempercepat pembangunan suatu basisdata spasial ataupun dalam pembuatan peta elektronik (peta dijital). Aplikasi nyata dalam hal ini antara lain adalah pembuatan peta jalan untuk keperluan pengelolaan transportasi (Cromer, 1990). Dalam konteks transportasi darat, contoh aplikasi ini bisa dilihat pada sistem navigasi Inventory ITS.

            Fungsi lanjutan dan pendigitasian bumi maka hal ini juga dapat diterjemahkan ke fungsi pemantauan permukaan bumi, misalnya kerusakan lingkungan ataupun kemungkinan pergerakan permukaan bumi. Dibandingkan dengan pendigitasian secara konvensional yang umum digunakan, pendigitasian dengan GPS ini punya beberapa keuntungan seperti: ketidakbergantungannya pada ketersediaan peta, ketelitiannya yang tidak bergantung pada skala, serta kemampuannya untuk mendigitasi obyek-obyek di lapangan yang berukuran kecil yang umumnya tidak nampak pada peta atau tidak dapat diidentifikasi pada peta udara atau citra satelit.Walaupun untuk menjadi data yang siap diolah masih memerlukan pcosedur yang tidak terlalu sederhana, misalnya melalui proses interpolasi, pembuatan proses 3-dimensi, dan lain-lain.



c)      GPS Sebagai Pengkorelasi Data

            Dalam pembangunan suatu basis data SIS, GPS juga dapat berperan sebagai pengkorelasi data, baik di dalam suatu basis data, maupun antar beberapa basis data. Dalam konteks basis data tertentu, GPS dapat memberikan suatu datum (sistem referensi). Sistem ini mampu menentukan posisi yang unik dan konsisten serta ketelitian posisi yang homogen untuk seluruh data sehingga analisis dan pengambilan keputusan yang didasarkan pada basis data yang bersangkutan dapat memberikan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.

            Karena GPS juga dapat melakukan hal yang sama untuk basis-basis data lainnya dan SIS yang berbeda-beda, maka secara tidak langsung GPS juga dapat digunakan untuk mengkorelasikan basis-basis data yang berbeda dalam hal datum dan ketelitian posisi dan data, sehingga SIS yang satu dapat ‘berkomunikasi’ dengan SIS lainnya secara baik dan dapat dipertanggungjawabkan validitasnya. Data yang telah berhasil dikorelasikan GPS selanjutnya dapat dianalisis hubungannya baik melalui analisis yang bersifat melihat kesamaan data dalam bentuk ruang, seperti outokorelasi, maupun dengan perhitungan statistik biasa seperti analisis regresi dan nilai korelasinya.



d)     GPS Sebagai Sarana Pegujian Lapang

            GPS juga dapat digunakan untuk keperluan pengujian lapang dalam proses pembangunan suatu basis data, yaitu untuk menyelesaikan inkosistensi antara informasi di peta dan di lapangan, dan juga untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan informasi posisi obyek¬obyek tertentu yang diberikan oleh peta. Karena GPS dapat memberikan posisi yang relatif teliti kapan saja, dimana saja, tanpa bergantung pada cuaca maka proses pengujian lapang dengan GPS ini akan menjadi sangat efektif dan efisien, terutama jika ditinjau dari segi biaya dan waktu pelaksanaannya.

            Pengujian paling mudah dengan saran dalam aspek lingkungan adalah membuat batas suatu unit pemantauan khususnya jika kawasan tersebut sebelumnya belum ditata dengan baik. Dengan adanya perbaikan data ini maka proses analisis selanjutnya dapat dilakukan dengan baik. Manajemen data yang bersifat memperbaiki ini merupakan tempat aplikasi yang masih luas di negara kita karena banyak data ruang belum diperbaiki secara geometri atau memang disengaja seperti data spasial di BPS.



e)      GPS sebagai Perangkat Pembantu Analisa    

            Dengan menggunakan informasi posisi maka waktu analisis dan pemanggilan data dan basis data dalam suatu proses pengambilan keputusan dan pencarian informasi dengan SIS dapat dipercepat. Misalnya menggunakan informasi posisi yang diberikan oleh GPS, seseorang dapat dengan cepat mengetahui nama pemilik tanah maupun jenis tanah di lahan tempat orang tersebut. Dalam kasus pengelolaan transportasi, informasi posisi yang diberikan GPS misalnya juga sangat membantu dalam penentuan rute terpendek dan juga terbaik antara lokasi pengguna dengan tujuan. Dengan penggabungan dengan berbagai SIS yang dapat memberikan hambatan untuk berbagai tipe jalan maka jalur yang diplih menjadi lebih benar.

6. GPS dalam bidang Kehutanan

            GPS mempunyai peran yang cukup besar dalam bidang Kehutanan, yaitu antara lain untuk:

a)      Penentuan jaring titik-titik kontrol untuk keperluan pemetaan hutan

b)      Penentuan batas hutan atau batas antarsub-sistem hutan.

c)      Navigasi dan pemantauan personil dan kendaraan kehutanan.

d)     Pembangunan dan aplikasi dariSIG-Kehutanan.

e)      Pemetaan jalan-jalan kehutanan

f)       Pemantauan kebakaran hutan.

g)      Pengadaan titik kontrol tanah untuk koreksi geometrik.

h)      Proses klasifikasi dan klarifikasi bagi kandungan informasi kehutanan yang nampak pada citra tersebut.

i)        Pengadaan titik kontrol tanah

j)        Penentuan posisi titik-titik batas blokdan petak,

k)      Rekonstruksitata batas,

l)        Pemetaancenclavecdalam areal petak,

m)    Pendugaan luas petakdan luas tanaman HTI,

n)      Penentuan posisi fasilitas pendukungdan obyekvital,

o)      Pemetaan jaringan jalan

p)      Pencarian(rekonstruksi)lokasi di lapangan dari hot spots (titik-titik kebakaran hutan) yang teridentifikasi pada citra satelit inderaja,

q)      Pendelinasian kawasan kebakaran hutan dengan menggunakan pesawat.

r)       Pemanduan pesawat dalam menjatuhkan 'bom-bomair' pada titik-titik kebakaran hutan,

s)       Pemanduan(navigasi)personil ke kawasan kebakaran hutan,dan

t)       Pemanduan personil dan penduduk dalam proses evakuasi dari kawasan kebakaran hutan

Hotspot Internet saat ini sudah ada dimana saja. Namun mungkin ada yang kurang jika anda yang suka ber Mobil dan tidak bisa lepas dari laptop/PDA dan Internet belum ada hotspot di kendaraan anda. Sebenarnya hal ini juga sudah lama digagas oleh salah Merk Mobil Mewah terbaik Indonesia 2011 Mercedes-Benz, dengan nama Produk yang sudah dilepas ke pasar sejak tahun 2009 dengan nama  Mercedes-Benz InCar Hotspot: wireless Internet access in a vehicle. Namun sistem yang di branded-kan ke Mobil Mercedes-Benz ini mungkin hanya mampu digunakan oleh kelas Atas. Namun bagi anda yang tidak mampu membeli alat semacam ini bisa membuat model sendiri.

Menambahkan info diatas, sejak Oktober 2009 System Mercedes-Benz InCar Hotspot disiapkan untuk Mercedes-Benz E?Class and S?Class. Perangkat ini terdiri dari Wireless LAN (WLAN) Router dan perangkat modem yang support teknologi HSDPA (tahun 2009). Sangat dimungkin sekarang sudah support 3G sesuai perkembangan teknologi wireless.

Ini adalah kegunaan kegunaan dari wireless :

1.      Pemakai tidak dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi pada jarak jangkauan dari satu titik pemancar WIFI.

2.      Jarak pada sistem WIFI mampu menjangkau area 100 feet atau 30M radius. Selain itu dapat diperkuat dengan perangkat khusus seperti booster yang berfungsi sebagai relay yang mampu menjangkau ratusan bahkan beberapa kilometer ke satu arah (directional). Bahkan hardware terbaru, terdapat perangkat dimana satu perangkat Access Point dapat saling merelay (disebut bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik sehingga memperjauh jarak jangkauan dan dapat disebar dibeberapa titik dalam suatu ruangan untuk menyatukan sebuah network LAN.

3.      Perangkat wireless untuk teknologi wireless Wi-Fi ini sudah umum digunakan dan harganya sudah menjadi relatif murah.

4.      Sebagian besar notebook tipe terbaru sudah dilengkapi dengan perangkat network wireless dengan teknologi Wi-Fi ini.

5.      Area jangkauan yang lebih fleksible dikarenakan tidak dibatasi oleh jaringan distribusi seperti bila menggunakan kabel UTP maupun fiber optic. Secara teoritis dengan daya pancar 100mW sudah dapat menjangkau area (berbentuk lingkaran) 1 – 2 km didukung dengan tinggi tower yang memadai.

6.      Dengan WiFi, yang 54Mbps adalah agregat (yaitu jumlah) dari bandwidth yang tersedia dalam dua arah sehingga Anda hanya benar-benar mendapatkan sekitar 10 atau 15Mbps di setiap arah sekali overhead dibawa keluar.

7.      Memungkinkan Local Area Network untuk di pasang tanpa kabel, hal ini juga sekaligus akan mampu mengurangi biaya untuk pemasangan dan perluasan jaringan. Selain itu juga Wi-Fi dapat dipasang di area yang tidak dapat di akses oleh kabel, seperti area outdoor.

8.       Wi-Fi merupakan pilihan jaringan yang sangat ekonomis karena harga paket ship Wi-Fi yang terus menurun

9.      Produk Wi-Fi tersedia secara luas di pasaran.

10.  Wi-Fi adalah kumpulan standard global di mana klien Wi-Fi yang sama dapat bekerja di negara-negara yang berbeda di seluruh dunia.

11.  Protocol baru untuk kualitas pelayanan damn mekanisme untuk penghematan tenaga membuat Wi-Fi sangat cocok untuk alat yang bentuknya sangat kecil dan aplikasi yang latency-sensitif (contohnya : suara dan video).

12.  Network ini di design untuk punya symetric up and down speed.

Berikut berbagai macam kegunaan WiFi selain digunakan untuk internetan yang berhasil saya kumpulkan dari berbagai sumber :

1.      Mensinkronisasi telepon Anda dengan PC tanpa USB

Yang pertama Wi-Fi bisa juga digunakan untuk sinkronisasi hp kita dengan laptop/komputer. Sehingga memudahkan kita untuk tidak report menggunakan kabel data ataupun kabel USB. Tapi masih harus menggunakan aplikasi-aplikasi tambahan dan masih terpaku pada beberapa jenis hp saja. Contohnya baru hp android dan iPhone saja yang bisa. Itupun untuk android haru ada penambahan aplikasi lagi seperti DoubleTwist.

2.      Mengubah Smartphone menjadi remote control

Aplikasi remote memungkinkan iTunes dan Apple TV harus dikendalikan menggunakan iPhone, iPod touch, atau iPad melalui jaringan Wi-Fi. Agan dapat memilih playlist, lagu, dan album seolah-olah anda sedang duduk di depan komputer atau Apple TV. Gmote Android berubah menjadi remote control untuk komputer, memungkinkan bagi anda yang memang malas untuk langsung berinteraksi dengan PC/Laptop Anda. Tapi sekali lagi hanya bisa menggunakan HP yang sudah Support.

3.      Mentransfer foto dari kamera digital

Kartu Eye-Fi adalah kartu memori tanpa nirkabel. Ini pada dasarnya adalah persis seperti kartu SDHC - tetapi dengan manfaat yang fantastis ketika kamera sedang dalam jangkauan jaringan tertentu, foto dan video akan tertransfer ke komputer/laptop agan-agan sekalian .

4.      Streaming film ke TV

Wi-fi memiliki potensi untuk menjadi hiburan masa depan rumah! Media server dapat streaming video melalui Wi-Fi untuk setiap HTPC lainnya, Xbox / Playstation-diaktifkan TV di rumah. Ada sejumlah sistem operasi, aplikasi, dan protokol untuk mendapatkan film secara nirkabel dari satu perangkat ke perangkat lainnya.

5.      Streaming audio ke speaker

Penggemar Apple memiliki pilihan terbaik untuk bermain musik mereka (pada speaker ada) di rumah mereka, sebagai Apple AirPort Express router adalah sedikit besar kit untuk streaming musik ke speaker.

6.      Berguna sebagai router nirkabel

Sebuah aplikasi yang disebut PdaNet dapat mengubah iPhone agan-agan atau android ke router Wi-Fi yang berguna untuk PC atau MAC. Jadi hp agan-agan istilahnya sebagai perantara kelaptop/komputer. Tapi ane saranin dicoba dulu sebelum digunakan. Karena menurut sumber terpercaya aplikasi ini Not Fully Recommended.

7.      Share file dengan komputer lain

Penyedia penyimpanan file online - seperti Dropbox - memungkinkan foto, dokumen, dan video mana saja dan berbagi dengan mudah menggunakan jaringan Wi-Fi jika kedua pengguna memiliki account Dropbox. Ini merupakan metode (dan lebih aman) alternatif daripada menggunakan 'shared folder'.

8.      Telepon kita bisa tahu ketika kita ada di rumah

Tasker memungkinkan agan untuk memulai layanan atau menjalankan aplikasi setiap kali agan pulang ke rumah. ATasker profil dapat mendeteksi ketika agan kembali ke rumah karena agan terhubung ke jaringan rumah agan. Contohnya, jika dikantor/sekolah/kampus agan menggunakan profil 'silent', tapi ketika tiba dirumah Tasker dapat langsung mengubah profil agan menjadi 'ringing'

9.      Untuk keamanan

Dan yang Terakhir Aplikasi seperti Find My iPhone menggunakan Wi-Fi untuk mencari iPhone agan-agan jika agan lupa meletakannya atau jika dicuri. Keberadaan perangkat dapat dipantau melalui Wi-Fi. Untuk agan-agan yang gak make iPhone kayak ane, aplikasi seperti Prey bisa kita gunakan. Prey akan mencari lokasi(melalui laptop/komputer) dimana hp kita berada dan jika dicuri apa yang sedang dilakukan oleh si pencuri oleh hp kita.

Beberapa Contoh Teknologi Wireless

a.       Teknologi yang sudah lama namun, pasti kita tidak begitu sadar itu merupakan salah satu Wireless, yaitu Frekuensi Radio. Frekuensi Radio ini merupakan salah satu perintis Wireless, yang sekarang sudah banyak digunakan dalam teknologi selanjutnya seperti ponsel, bluetooth dan lain-lain.

b.      Selanjutnya yaitu Sinar Infra Merah atau lebih dikenal Infra Red. Infra Red ini ternyata sebelum dipakai di ponsel sebagai alat transmisi data, sudah dipakai dalam Remote TV atau berbagai Remote lain-nya. Pasti banyak dari Anda yang tidak mengetahuinya.

c.       Lalu teknologi yang paling booming pada ponsel sampai sekarang, yaitu BlueTooth. Pasti Anda sudah tahu semua. Teknologi BlueTooth ini merupakan modifikasi dari Frekuensi Radio, berbeda dengan Infra Red yang menggunakan medium cahaya. BlueTooth ini merupakan teknologi wireless standard pada ponsel yang berfungsi untuk pertukaran data dari jarak dekat menggunakan frekuensi radio sebesar 2,4Ghz.

Nah sekarang mudah-mudahan Anda semua sudah paham sekali mengenai Wireless. Teknologi ini memang terus berkembang sampai sekarang, dari yang dahulu masih Wireless 1G sampai sekarang yang 4G. Mau tau perkembangan dari awalnya sampai sekarang bagaimana? Perkembangan Wireless 1G sampai 4G

Generasi pertama (1G) Pengembangan teknologi nirkabel ditandai dengan pengembangan sistem analog dengan kecepatan rendah (low speed) dan suara sebagai obyek utama. Dua contoh dari pengembangan teknologi nirkabel pada tahap pertama ini adalah NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System) Generasi kedua (2G) Pengembangan teknologi nirkabel dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT. Sebelum masuk ke pengembangan teknologi Generasi ketiga (3G), banyak pihak sering menyisipkan satu tahap pengembangan, Generasi 2,5 (2,5G) yaitu teknologi komunikasi data wireless secara digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang termasuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA. Generasi ketiga (3G)
Generasi digital kecepatan tinggi, yang mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.

Generasi Keempat (4G) Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).
Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps, 30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan menggunakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah di implementasikan.



Di negara kita, kita dapat mengikuti secara sederhana perkembangan teknologi ini, mulai dari teknologi 1G berupa telepon analog/PSTN yang menggunakan seluler. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN. Indonesia pada saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi pita lebar - broadband connection). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet telephony yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over Internet Protocol.Jaringan Wireless
Jaringan Wireless berfungsi sebagai mekanisme pembawa antara peralatan atau antar peralatan dan jaringan kabel tradisional (jaringan perusahaan dan internet). Jaringan wireless banyak jenisnya tapi biasanya digolongkan ke dalam tiga kelompok berdasarkan jangkauannya: Wireless Wide Area Network (WWAN), WLAN, dan Wireless Personal Area Network (WPAN). WWAN meliputi teknologi dengan daerah jangkauan luas seperti selular 2G, Cellular Digital Packet Data (CDPD), Global System for Mobile Communications (GSM), dan Mobitex. WLAN, mewakili local area network wireless, termasuk diantaranya adalah 802.11, HiperLAN, dan beberapa lainnya. WPAN, mewakili teknologi personal area network wireless seperti Bluetooth dan infra merah. Semua
teknologi ini disebut “tetherless” dimana mereka menerima dan mengirim informasi menggunakan gelombang electromagnet (EM). Teknologi wireless menggunakan panjang gelombang berkisar dari frekwensi radio (RF) hingga inframerah. Frekwensi pada RF mencakup bagian penting dari spectrum radiasi EM, yang berkisar dari 9 kilohertz (kHz), frekwensi terendah yang dialokasikan untuk komunikasi wireless, hingga ribuan gigahertz (GHz). Karena frekwensi bertambah diluar spectrum RF, energi EM bergerak ke IR dan kemudian ke spectrum yang tampak. Kemunculan Teknologi Wireless Mulanya, peralatan handheld mempunyai kegunaan yang terbatas karena ukurannya dan
kebutuhan daya. Tapi, teknologi berkembang, dan peralatan handheld menjadi lebih kaya akan fitur dan mudah dibawa. Yang lebih penting, berbagai peralatan wireless dan teknologi yang mengikutinya sudah muncul. Telepon mobil, sebagai contoh, telah meningkat kegunaannya yang sekarang memungkinkannya berfungsi sebagai PDA selain telepon. Smart phone adalah gabungan teknologi telepon mobil dan PDA yang menyediakan layanan suara normal dan email, penulisan pesan teks, paging, akses web dan pengenalan suara. Generasi berikutnya dari telepon mobil, menggabungkan kemampuan PDA, IR, Internet wireless, email dan global positioning system (GPS). Pembuat juga menggabungkan standar, dengan tujuan untuk menyediakan peralatan yang
mampu mengirimkan banyak layanan. Perkembangan lain yang akan segera tersedia adalah sistem global untuk teknologi yang berdasar komunikasi bergerak (berdasar GSM) seperti General Packet Radio Service (GPRS), Local Multipoint Distribution Service (LMDS), Enhanced Data GSM Environment (EDGE), dan Universal Mobile Telecommunications Service (UMTS). Teknologi-teknologi ini akan menyediakan laju transmisi data yang tinggi dan kemampuan jaringan yang lebih besar. Tapi, masingmasing perkembangan baru akan menghadirkan resiko keamanannya sendiri,dan badan pemerintah harus memikirkan resiko ini untuk memastikan bahwa asset yang penting tetap terjaga. Ancaman Keamanan dan Penurunan Resiko Wireless Ada sembilan kategori ancaman keamanan yang berkisar dari kesalahan dan penghilangan ancaman hingga privasi pribadi. Semuanya ini mewakili potensi ancaman dalam jaringan wireless juga. Tapi, perhatian utama pada komunikasi wireless adalah pencurian peralatan, hacker jahat, kode jahat, pencurian dan spionase industri dan asing.
Pencurian bisa terjadi pada peralatan wireless karena mudah dibawa. Pengguna sistem yang berhak dan tidak berhak bisa melakukan penggelapan dan pencurian, pengguna yang berhak lebih mungkin untuk melakukan hal itu. Karena pengguna sistem bisa tahu resources apa yang dipunyai oleh suatu sistem dan kelemahan keamanan sistem, lebih mudah bagi mereka untuk melakukan penggelapan dan pencurian. Hacker jahat, kadangkadang disebut cracker, adalah orang-orang yang masuk ke sistem tanpa hak, biasanya untuk kepusan pribadi atau untuk melakukan kejahatan. Hacker jahat biasanya orangorang dari luar organisasi (meskipun dalam organisasi dapa menjadi ancaman juga). Hacker semacam ini bisa mendapat akses ke access point jaringan wireless dengan menguping pada komunikasi peralatan wireless. Kode jahat meliputi virus, worm, Kuda
Trojan, logic bombs, atau software lain yang tidak diinginkan yang dirancang untuk merusak file atau melemahkan sistem. Pencurian pelayanan terjadi ketika pengguna tidak berhak mendapatkan akses ke jaringan dan memakai sumber daya jaringan. Spionase asing dan industri meliputi pengumpulan data rahasia perusahaan atau intelijen informasi pemerintah yang dilakukan dengan menguping. Pada jaringan wireless, ancaman spionase dengan menguping dapat terjadi pada transmisi radio. Serangan yang dihasilkan dari ancaman ini, jika berhasil, menempatkan sistem perusahaan, dan datanya beresiko. Memastikan kerahasiaan, integritas, keaslian, dan ketersediaan adalah tujuan utama dari kebijakan keamanan semua pemerintah. Kekurangan Wireless (Wi-Fi) :
Jaringan Wi-Fi bukanlah produk yang tidak memiliki kelemahan. Paparan kelemahan disini adalah bila dibandingkan dengan jaringan kabel. Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan pada jenis enkripsi yang digunakan. Contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi adalah karena terlalu mudahnya membangun sebuah jaringan wireless. Karena Wi-Fi menggunakan teknologi tanpa kabel, maka pancarannya dapat diterima oleh setiap individu yang berada di dalam lingkungan penerimaan. Jika AP tidak dipasang dengan sempurna, ia akan menjadi ancaman untuk sistem komputer yang berada di dalam jaringan tersebut. Walaupun kecepatan Wi-Fi adalah 11Mbps, ia jarang bisa sampai ke tahap tersebut disebabkan oleh gangguan gelombang radio di kawasan sekitarnya.
Intinya, kelemahan Wi-Fi adalah :

·         Untuk menggunakan WiFi kita harus ada di area yang dijangkau oleh WiFi atau istilahnya ‘hotspot’.

·         Area jangkauan WiFi masih kecil, sinyalnya kurang bisa menembus tembok.

·         Access Point lebih mudah disusupi virus.

·         Pertukaran data gampang disadap.

·         Penggunaan baterai relative lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penggunaan standar, sehingga menyebabkan baterai cepat lemah atau habis (mempersingkat daya tahan baterai) dan menyebabkan panas.

·         Bentuk Wireless enkripsi standar yang paling terkemuka. Wired Equivalent Privacy atau di persingkat WEP, telah menunjukkan fakta bahwa ia dapat di hancurkan (dikacaukan sinyal atau frekuensinya) meskipun telah di konfirmasikan secara benar.

·         Jaringan Wi-Fi bisa di monitor dan di gunakan untuk membaca dan menduplikasikan data (termasuk di dalamnya data-data pribadi) yang disalurkan melalui jaringan ketika tidak ada akses tertutup, seperti VPN. Jika tembok batas akses Wi-Fi tidak terproteksi secara kuat untuk sebatas pada pemakai intern, maka network Wi-Fi bisa di akses bebas ber-internet.



BAB IV

PENUTUP



1. Kesimpulan

            Kemampuan GPS untuk mewujudkan koordinat yang bereferensi global secara cepat dan relatif murah sangat membantu pembangunan data dan informasi spasial. Peran GPS sangat luas mulai dari ikut serta mendefinisikan sistem kerangka global yang dapat merapatkan kerangka global ke sekala regional, nasional, bahkan lokal. Paradigma global yang diberikan GPS sangat mendukung pembangunan infrastruktur data spasial nasional karena dengan paradigma ini GPS dapat menjamin bahwa data atau informasi yang dipertukarkan adalah data atau informasi pada lokasi yang tepat.

Ketika kita membicarakan tentang Wi-Fi (wireless Fidelity) maka yang ada dalam benak kita tentunya sesuatu hanya yang bisa membuat kita ber-internet-an ria dengan memanfaatkan jaringan Hotspot yang ada tapi sebenarnya WiFi dapat digunakan untuk bermacam kegunaan seperti mensinkronisasikannya dengan HP, Kamera digital, ataupun TV yang pasti bisa dihubungkan dengan alat elektronik yang sudah support wireless sehingga membuat kita dapat berkreatifitas dalam berbagai hal.. Sebelum kita membicarakan lebih jauh tentang WiFi ada baiknya kita mengetahui pengertiannya terlebih dahulu.

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu komplotan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya

(Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. WiFi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, WiFi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan (WAN)

2. Saran

            GPS perlu dipahami pengertian dan cara pemakaiannya agar pemakaiannya dapat dimaksimalkan dan bermanfaat dalam pengolahan data spasial terutama dibidang kehutanan dalam peningkatan bidang teknis maupun kelestariannya. Pada jaringan wireless, ancaman spionase dengan menguping dapat terjadi pada transmisi radio. Serangan yang dihasilkan dari ancaman ini, jika berhasil, menempatkan sistem perusahaan, dan datanya beresiko. Memastikan kerahasiaan, integritas, keaslian, dan ketersediaan adalah tujuan utama dari kebijakan keamanan semua pemerintah.

























DAFTAR PUSTAKA









Tidak ada komentar:

Posting Komentar