MAKALAH SOFTSKILL (INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER)
PTA 2012/2013
INFORMASI DALAM MOBIL “ WIFI &
GPS”
Disusun Oleh
:
2KB04
Laras
Dewantari (24111066)
JURUSAN SISTEM KOMPUTER (S1)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat
berpikir serta dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh softkill (interaksi manusia
dan komputer). Tak lupa kami ucapkan terima kasih untuk
dan orangtua saya, yang telah membantu dan membimbing menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini saya susun berdasarkan data-data yang saya peroleh. Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para
rekan-rekan mahasiswa dalam bidang elektronika khususnya dan dapat menjadi
pengalaman yang berharga. Penulis
harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam
hal ini dapat menambah wawasan, analisis ini di kembangkan dengan
tujuan agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, walaupun
telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan data-data yang ada serta
teori-teori yang terdapat dalam literatur-literatur. Oleh karena itu segala
kritik dan saran membangun tetap penyusun harapkan untuk memperbaiki dan
melengkapi pada penyusunannya. serta tak lupa saya mengucapkan
terimakasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu
terwujudnya buku makalah ini.
Depok, Mei 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan pemanfaatan data
spasial dalam dekade belakangan ini meningkat dengan sangat
drastis. Hal ini berkaitan dengan meluasnya pemanfaatan Sistem Informasi
Geografis (SIS) dan perkembangan teknologi dalam memperoleh, merekam dan
mengumpulan data yang bersifat keruangan (spasial). Teknologi tinggi seperti Global Positioning System
(GPS), remote sensing dan total station, telah membuat perekaman
data spasial digital relatif lebih cepat dan mudah. Kemampuan penyimpanan yang
semakin besar, kapasitas transfer data yang semakin meningkat, dan
kecepatan proses data yang semakin cepat menjadikan data spasial merupakan bagian
yang tidak terlepaskan dari perkembangan teknologi informasi.
Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan pada saat ini merupakan
salah satu elemen yang paling penting, karena berfungsi sebagai pondasi dalam
melaksanakan dan mendukung berbagai macam aplikasi. Sebagai contoh dalam bidang
lingkungan hidup, perencanaan pembangunan, tata ruang, manajemen transportasi,
pengairan, sumber daya mineral, sosial dan ekonomi, dll. Oleh karena itu
berbagai macam organisasi dan institusi menginginkan untuk mendapatkan data
spasial yang konsisten, tersedia serta mempunyai aksesibilitas yang baik.
Terutama yang berkaitan dengan perencanaan ke depan, data geografis masih
dirasakan mahal dan membutuhkan waktu yang lama untuk memproduksinya .Beberapa
tahun belakangan ini banyak negara yang telah melakukan investasi dalam
kegiatan pembangunan dan pengembangan sistem informasi. Terutama dalam
penggunaan, penyimpanan, proses, analisis dan peyebaran suatu informasi.
Perkembangan
sistem informasi dewasa ini semakin berkembang pesat, hal ini didukung oleh
perkembangan teknologi informatika yang ada di seluruh dunia, dengan
demikian memudahkan para pengguna system informasi tersebut untuk lebih
meningkatkan kegunaan dari system informasi yang mereka miliki. Sistem
informasi merupakan kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan
teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah
organisasi. Pemanfaatan teknologi informasi menjadi suatu keharusan yang tidak
dapat dihindari oleh setiap perusahaan yang ingin menempatkan dirinya pada
posisi paling depan dalam suatu industri.
Perkembangan teknologi informasi ini dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan
berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga
akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi
informasi ini memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang
berbasis kepada teknologi ini, seperti e-government, e-commerce, e- education,
e-medicine, e-laboratory, dan lainnya yang kesemuanya itu berbasis elektronik.
Teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, akurat dan tepat waktu Teknologi ini menggunakan seperangkat
computer untuk mengolah data, system jaringan untuk menghubungkan satu
computer dengan computer lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi
telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Seiring perkembangan teknologi hal ini sangat
dimungkinkan untuk membuat inCar Hotspot sendiri. Saya belum tahu apakah ada
produk langsung jadi yang dijual dipasar. Namun secara sederhana kita bisa
menggunakan Wireless Router Access Point (WLAN) + Modem Selullar atau
menggunakan WLAN yang langsung support dengan teknilogi wireless seperti
HSDPA/3G. Semua perangkat ini ada dipasaran namun perlu dirangkai dan
dikonfigurasi menjadi sebuah sistem hotspot mobile.
BAB II
LANDASAN TEORI
Ketika kita membicarakan tentang Wi-Fi
(wireless Fidelity) maka yang ada dalam benak kita tentunya sesuatu hanya yang
bisa membuat kita ber-internet-an ria dengan memanfaatkan jaringan Hotspot yang
ada tapi sebenarnya WiFi dapat digunakan untuk bermacam kegunaan seperti
mensinkronisasikannya dengan HP, Kamera digital, ataupun TV yang pasti bisa
dihubungkan dengan alat elektronik yang sudah support wireless sehingga membuat
kita dapat berkreatifitas dalam berbagai hal.. Sebelum kita membicarakan lebih
jauh tentang WiFi ada baiknya kita mengetahui pengertiannya terlebih dahulu.
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki
pengertian yaitu komplotan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel
(Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi
IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g,
saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan
banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan
transfernya
(Wireless Fidelity) adalah
koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio
sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. WiFi tidak
hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, WiFi juga dapat digunakan untuk
membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan (WAN)
Data spasial mempunyai pengertian
sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya
dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana
didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah
permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah Data spasial dan informasi
turunannya digunakan untuk menentukan posisi dari identifikasi suatu elemen di
permukaan bumi .Pentingnya peranan posisi lokasi yaitu, (1) pengetahuan
mengenai lokasi dari suatu aktifitas memungkinkan hubungannya dengan aktifiktas
lain atau elemen lain dalam daerah yang sama atau lokasi yang berdekatan dan
(2) Lokasi memungkinkan diperhitungkannya jarak, pembuatan peta, memberikan
arahan dalam membuat keputusan spasial yang bersifat kompleks. Perkembangan
teknologi yang cepat dalam pengambilan data spasial telah membuat perekaman
terhadap data berubah menjadi bentuk digital, selain itu relatif cepat dalam
melakukan prosesnya. Salah satunya perkembangan teknologi yang berpengaruh
terhadap perekeman data pada saat ini adalah teknologi penginderaan jauh
(remote sensing) dan Global Positioning System (GPS). (Gumelar,2007)
GPS adalah sistem navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit
yang dikembangkan dan dikelola oleh Departemen Pertahanan Amerika
Serikat. GPS dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan dan
waktu di mana saja di muka bumi setiap saat, dengan ketelitian penentuan
posisi dalam fraksi milimeter sampai dengan meter. Kemampuan jangkauannya
mencakup seluruh dunia dan dapat digunakan banyak orang setiap saat pada
waktu yang sama (Abidin,H.Z, 1995). Prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS
adalah perpotongan ke belakang dengan pengukuran jarak secara simultan ke
beberapa satelit GPS.
Pada dasarnya konsep penentuan posisi dengan GPS adalah
reseksi (pengikatan ke belakang) dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak
secara simultan ke beberapa satelitGPS yang koordinatnya telah
diketahui. Posisi yang diberikan oleh GPS adalah posisi 3
dimensi (x,y,z atau j,l,h) yang dinyatakan dalam datum WGS (World Geodetic
System) 1984, sedangkan inggi yang diperoleh adalah tinggi ellipsoid.
Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS adalah
pengukuran jarak secara bersama-sama ke beberapa satelit (yang
koordinatnya telah diketahui) sekaligus. Untuk menentukan suatu titik dibumi,
receiver setidaknya membutuhkan 4 satelit yang dapat ditangkap sinyalnya dengan
baik. Secara default posisi atau koordinat yang diperoleh bereferensi ke
global datum yaitu World Geodetic System. Secara garis besar penentuan posisi
dengan GPS ini dibagi menjadi dua metode yaitu metode absolut dan metode
relatif (Unikom,2009).
a. Metode absolut atau juga dikenal sebagai
point positioning
Menentukan posisi hanya berdasarkan pada 1 pesawat penerima (receiver) saja.
Ketelitian posisi dalam beberapa meter (tidak berketelitian tinggi) dan
umumnya hanya diperuntukan bagi keperluan navigasi.
b. Metode relatif atau sering disebut differential
positioning
Menentukan posisi dengan
menggunakan lebih dari sebuah receiver. Satu GPS dipasang pada lokasi tertentu
dimuka bumi dan secara terus menerus menerima sinyal dari satelit dalam jangka
waktu tertentu dijadikan sebagai referensi bagi yang lainnya. Metode ini
mnghasilkan posisi berketelitian tinggi dan diaplikasikan untuk keperluan
survey geodesi ataupun pemetaan yang memerlukan ketelitian tinggi.
Dalam perkembangan perangkat telekomunikasi
tentunya kita sering mendengar kata wireless, wireless merupakan penghubung dua
perangkat yang tidak mengunakan media kabel (nirkabel) teknologi wireless
merupakan teknologi tanpa kabel, dalam melakukan hubungan telekomunikasi tidak
lagi mengunakan media atau sarana kabel tetapi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik
sebagai pengganti kabel.
Pada saat ini perkembangan teknologi wireless tumbuh dan berkembang dengan pesat, dimana setiap saat kita selalu membutuhkan sarana telokominikasi, hal ini dapat terbukti dengan semakin banyaknya pemakaian telepon selular, selain itu berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet :
Pada saat ini perkembangan teknologi wireless tumbuh dan berkembang dengan pesat, dimana setiap saat kita selalu membutuhkan sarana telokominikasi, hal ini dapat terbukti dengan semakin banyaknya pemakaian telepon selular, selain itu berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet :
·
Infrared
(IR)
·
Wireless
wide area network (bluetooth)
·
Radio
Frequency (RF)
·
Wireless
personal area network /telepon seluler(GSM/CDMA)
·
Wireless lan
(802.11)
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian GPS
GPS adalah
sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. Nama formalnya
adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging
Global Positioning System). GPS didesain untuk memberikan
informasi posisi, kecepatan dan waktu. Pada dasarnya GPS terdiri
atas 3 segmen utama, yaitu:
a) Segmen angkasa (space segment)
Terdiri dari 24 satelit yang terbagi dalam 6 orbit dengan inklinasi 55° dan
ketinggian 20200 km dan periode orbit 11 jam 58 menit. Setiap satelit GPS
secara kontinyu memancarkan sinyal-sinyal gelombang pada 2 frekuensi L-band
(dinamakan L1 dan L2). Dengan mengamati sinyal-sinyal dari satelit dalam
jumlah dan waktu yang cukup, kemudian data yang diterima tersebut dapat
dihitung untuk mendapatkan informasi posisi, kecepatan maupun waktu.
b) Segmen sistem control (control system segment)
Mempunyai tanggung jawab untuk memantau satelit GPS supaya
satelit GPS dapat tetap berfungsi dengan tepat. Misalnya untuk
sinkronisasi waktu, prediksi orbit dan monitoring “kesehatan” satelit.
c) Segmen pemakai (user segment)
Pada sisi pengguna adalah penerima GPS (selanjutnya kita sebut perangkat GPS)
yang biasanya terdiri dari penerima, prosesor, dan antena, sehingga
memungkinkan kita dimanapun kita berada di muka bumi ini (tanah, laut, dan
udara) dapat menerima sinyal dari satelit GPS dan kemudian menghitung posisi,
kecepatan dan waktu.
2. Klasifikasi Receiver GPS
Secara umum Receiver GPS dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Berdasarkan pemakai dan penggunanya
Receiver militer
Receiver tipe navigasi
Receiver tipe geodetic
b) Berdasarkan kode/data yang diberikan
kode C/A,
C/A+phase-L1,
C/A+phase-L1, L2,
C/A+P+phase-L1, L2.
c). Berdasarkan banyaknya kanal penerimaan
Multi-kanal (multi-channel receiver),
Sekuensial (sequential receiver,
Multiplek (multiplexing receiver).
3. Cara Kerja GPS
Setiap satelit mentransmisikan dua sinyal yaitu L1 (1575.42 MHz) dan L2 (
1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random yaitu
kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition) . Sinyal L2 hanya membawa
kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima
(perangkat GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat
fitur "Anti-Spoofing" diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan
selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y. Perangkat GPS yang
dikhususkan buat sipil hanya menerima kode C/A pada sinyal L1 (meskipun pada
perangkat GPS yang canggih dapat memanfaatkan sinyal L2 untuk memperoleh
pengukuran yang lebih teliti.
Perangkat GPS menerima sinyal yang ditransmisikan oleh satelit GPS. Dalam
menentukan posisi, kita membutuhkan paling sedikit 3 satelit untuk penentuan
posisi 2 dimensi (lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk penentuan posisi 3
dimensi (lintang, bujur, dan ketinggian). Semakin banyak satelit yang diperoleh
maka akurasi posisi kita akan semakin tinggi. Untuk mendapatkan sinyal
tersebut, perangkat GPS harus berada di ruang terbuka. Apabila perangkat GPS
kita berada dalam ruangan atau kanopi yang lebat dan daerah kita dikelilingi
oleh gedung tinggi maka sinyal yang diperoleh akan semakin berkurang sehingga
akan sukar untuk menentukan posisi dengan tepat atau bahkan tidak dapat
menentukan posisi.
a. Perjalanan Sinyal GPS
Dalam perjalanannya dari satelit ke pengamat di permukaan bumi, sinyal GPS harus
melalui medium-medium ionosfer dan troposfer. Pada lapisan ini sinyal GPS akan
mengalami refraksi dan sintilasi (scintillation) di dalamnya, serta pelemahan
(atmospheric attenuation) dalam lapisan troposfer. Disamping itu, sinyal GPS
juga dapat dipantulkan oleh benda-benda di sekitar pengamat sehingga dapat
menyebabkan terjadinya multipath yaitu fenomena dimana sinyal GPS yang diterima
oleh antenna adalah resultan dari sinyal langsung dan sinyal pantulan.
Kesalahan dan bias tersebut beserta berbagai jenis
kesalahan dan bias lainnya seperti kesalahan orbit dan waktu akan menyebabkan
kesalahan pada jarak ukuran dengan GPS (pseudorange serta jarak fase) dan oleh
sebab itu harus diperhitungkan dalam pemrosesan sinyal GPS untuk keperluan
penentuan posisi ataupun parameter lainnya.
b. Sistem Koordinat GPS
Pengenalan tentang sistem koordinat sangat penting agar dapat menggunakan
GPS secara optimum. Setidaknya ada dua klasifikasi tentang sistem koordinat
yang dipakai oleh GPS maupun dalam pemetaan yaitu: sistem koordinat global yang
biasa disebut sebagai koordinat geografi dan sistem koordinat di dalam
proyeksi.
Koordinat geografi
Diukur dalam lintang dan bujur dalam besaran derajat desimal, derajat menit
desimal, atau derajat menit detik.
Koordinat dibidang proyeksi
Merupakan koordinat yang dipakai pada sistem proyeksi tertentu. Umumnya
berkaitan erat dengan sistem proyeksinya, walaupun adakalanya digunakan
koordinat geografi dalam bidang proyeksi. Beberapa sistem proyeksi yang
lazim digunakan di Indonesia diantaranya adalah: proyeksi
merkator, transverse merkator universal transverse merkator,
kerucut konformal.
Sistem koordinat dalam bidang proyeksi tidak dapat terlepas dari datum yang
digunakan. Ada dua macam datum yang umum digunakan dalam perpetaan yaitu datum
horizontal dan datum vertical. Datum horizontal dipakai untuk menentukan
koordinat peta (X,Y), sedangkan datum vertikal untuk menentukan elevasi (peta
topografi) ataupun kedalaman (peta bimetri). Perhitungan dilakukan dengan
transformasi matematis tertentu.
c. Trilaterasi
Satelit GPS memancarkan dua sinyal radio berkekuatan rendah, L1 dan L2.
Receiver GPS umum atau sipil biasanya memanfaatkan frekuensi pada sinyal L1
yang berada di 1575,42 MHz pada UHF band. Kecepatan sinyal tersebut terkirim
setara dengan kecepatan cahaya sekitar 186.000 mil per detik dan juga
sinyal-sinyal tersebut dapat menembus awan, kaca atau plastik.
Receiver GPS minimal harus mendapatkan tiga sinyal dari tiga buah satelit untuk
menentukan suatu lokasi secara dua dimensi atau 2D (latitude dan longitude –
dalam bahasa Indonesia disebut sebagai bujur dan lintang), serta pergerakan
suatu track yang dilakukan pemegang receiver.
Alasan memakai tiga satelit adalah dengan gambaran yakni jika kita mengetahui
jarak kita secara pasif dengan sebuah setelit di ruang angkasa (dengan bantuan
receiver tentunya), kita tahu kita sedang berada disuatu tempat dalam wilayah
imajiner yang beradius sama dengan radius satelit tersebut. Jika pengukuran
tadi kita tambah dengan dengan hadirnya satelit ketiga, maka akan ada dua titik
kemungkinan tempat lokasi kita berada. Salah satunya, biasanya adalah titik
lokasi yang “mustahil”. Receiver GPS melakukan perhitungan secara matematis
untuk menghilangkan titik yang mustahil tadi. Proses tersebut merupakan proses
trilaterasi.
Dengan empat atau lebih satelit, receiver akan dapat menentukan lokasi secara
3D (bujur, lintang, dan ketinggian). Setelah lokasi diketahui GPS receiver juga
dapat memberikan informasi lainnya seperti kecepatan perjalanan sipengguna,
tikungan, trak, jarak perjalan yang ditempuh, jarak antara dua titik, waktu
terbit dan tenggelam matahari dan sebagainya.
4. Kesalahan dan Bias
Kesalahan dan bias yang mempengaruhi sinyal GPS dapat dikelompokkan menjadi :
Kesalahan ephemeris (orbit)
Bias ionosfer
Bias troposfer
Multipath
Ambiguitas fase (cycle ambiguity)
Cycle slips
Selective availability
Anti spoofing
kesalahan jam satelit dan receiver
Kesalahan dan bias harus diperhitungkan secara benar karena akan mempengaruhi
ketelitian data yang diperoleh (posisi, kecepatan, percepatan, waktu) serta
proses penentuan ambiguitas fase sinyal. Adapun cara yang dapat diterapkan
dalam menghadapi kesalahan dan bias GPS adalah:
Menerapkan mekanisme differencing data
Estimasi parameter kesalahan dan bias dalam hitung
perataan
Menghitung besarnya kesalahan dan bias berdasarkan
data ukuran langsung
Menghitung besarnya kesalahan dan
bias berdasarkan model
Menggunakan strategi pengamatan yang tepat
Menggunakan strategi pengolahan data yang tepat
Mengabaikan kesalahan dan bias
5. Peranan GPS dalam bidang Sistem Informasi Spasial
Seperti halnya pada bidang-bidang lainnya yang memerlukan informasi mengenai
posisi, dan kecepatan waktu, GPS juga akan punya peranan yang cukup penting
bagi bidang SIS. Secara umum ada lima hal yang dapat dilakukan oleh GPS untuk
SIS yaitu :
a) GPS Membawa SIS ke lapangan
GPS dapat diletakkan pada sarana yang bergerak seperti mobil atau sarana lain.
Contoh yang jelas adalah sistem peta elektronik yang sekarang mulai banyak
digunakan untuk sistem navigasi kapal laut ataupun mobil. Masing-masing
terdapat dalam bentuk ECDIS (Electronic Chart Display and Information System)
ataupun Autonomous ITS (Intelligent Vehicle Highway Systems). Dalam hal ini SIS bergerak dengan
kendaraan yang bersangkutan dan GPS memberikan posisinya dari waktu ke waktu.
Contoh kedua yang berkaitan dengan kemampuan GPS untuk membawa SIS ke lapangan
adalah sistem pengelolaan kendaraan seperti sistem fleet management ITS. Dalam hal ini SIS-nya diam. Dan receiver GPS yang
ditempatkan pada setiap kendaraanlah yang bergerak serta melaporkan posisi dan
pergerakannya ke SIS.
b) GPS Sebagai Pendigitasi Bumi
GPS dapat digunakan sebagai pendigitasi bumi dalam rangka pembangunan basis
data dari suatu SIS. Dalam hal ini, GPS receiver bertindak sebagai kursor dan
digitizer tiga dimensi sedangkan bumi sebagai meja digitasinya. Dalam hal ini
penggunaan GPS dapat berperan dalam mempercepat pembangunan suatu basisdata
spasial ataupun dalam pembuatan peta elektronik (peta dijital). Aplikasi nyata
dalam hal ini antara lain adalah pembuatan peta jalan untuk keperluan
pengelolaan transportasi (Cromer, 1990). Dalam konteks transportasi darat,
contoh aplikasi ini bisa dilihat pada sistem navigasi Inventory ITS.
Fungsi lanjutan dan pendigitasian bumi maka hal ini juga dapat diterjemahkan ke
fungsi pemantauan permukaan bumi, misalnya kerusakan lingkungan ataupun
kemungkinan pergerakan permukaan bumi. Dibandingkan dengan pendigitasian secara
konvensional yang umum digunakan, pendigitasian dengan GPS ini punya beberapa
keuntungan seperti: ketidakbergantungannya pada ketersediaan peta,
ketelitiannya yang tidak bergantung pada skala, serta kemampuannya untuk
mendigitasi obyek-obyek di lapangan yang berukuran kecil yang umumnya tidak
nampak pada peta atau tidak dapat diidentifikasi pada peta udara atau citra
satelit.Walaupun untuk menjadi data yang siap diolah masih memerlukan pcosedur
yang tidak terlalu sederhana, misalnya melalui proses interpolasi, pembuatan
proses 3-dimensi, dan lain-lain.
c) GPS Sebagai Pengkorelasi Data
Dalam pembangunan suatu basis data SIS, GPS juga dapat berperan sebagai
pengkorelasi data, baik di dalam suatu basis data, maupun antar beberapa basis
data. Dalam konteks basis data tertentu, GPS dapat memberikan suatu datum
(sistem referensi). Sistem ini mampu menentukan posisi yang unik dan konsisten
serta ketelitian posisi yang homogen untuk seluruh data sehingga analisis dan
pengambilan keputusan yang didasarkan pada basis data yang bersangkutan dapat
memberikan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
Karena GPS juga dapat melakukan hal yang sama untuk basis-basis data lainnya
dan SIS yang berbeda-beda, maka secara tidak langsung GPS juga dapat digunakan
untuk mengkorelasikan basis-basis data yang berbeda dalam hal datum dan ketelitian
posisi dan data, sehingga SIS yang satu dapat ‘berkomunikasi’ dengan SIS
lainnya secara baik dan dapat dipertanggungjawabkan validitasnya. Data yang
telah berhasil dikorelasikan GPS selanjutnya dapat dianalisis hubungannya baik
melalui analisis yang bersifat melihat kesamaan data dalam bentuk ruang,
seperti outokorelasi, maupun dengan perhitungan statistik biasa seperti
analisis regresi dan nilai korelasinya.
d) GPS Sebagai Sarana Pegujian Lapang
GPS juga dapat digunakan untuk keperluan pengujian lapang dalam proses
pembangunan suatu basis data, yaitu untuk menyelesaikan inkosistensi antara
informasi di peta dan di lapangan, dan juga untuk mengoreksi
kesalahan-kesalahan informasi posisi obyek¬obyek tertentu yang diberikan oleh
peta. Karena GPS dapat memberikan posisi yang relatif teliti kapan saja, dimana
saja, tanpa bergantung pada cuaca maka proses pengujian lapang dengan GPS ini
akan menjadi sangat efektif dan efisien, terutama jika ditinjau dari segi biaya
dan waktu pelaksanaannya.
Pengujian paling mudah dengan saran dalam aspek lingkungan adalah membuat batas
suatu unit pemantauan khususnya jika kawasan tersebut sebelumnya belum ditata
dengan baik. Dengan adanya perbaikan data ini maka proses analisis selanjutnya
dapat dilakukan dengan baik. Manajemen data yang bersifat memperbaiki ini
merupakan tempat aplikasi yang masih luas di negara kita karena banyak data
ruang belum diperbaiki secara geometri atau memang disengaja seperti data
spasial di BPS.
e) GPS sebagai Perangkat Pembantu Analisa
Dengan menggunakan informasi posisi maka waktu analisis dan pemanggilan data
dan basis data dalam suatu proses pengambilan keputusan dan pencarian informasi
dengan SIS dapat dipercepat. Misalnya menggunakan informasi posisi yang
diberikan oleh GPS, seseorang dapat dengan cepat mengetahui nama pemilik tanah
maupun jenis tanah di lahan tempat orang tersebut. Dalam kasus pengelolaan
transportasi, informasi posisi yang diberikan GPS misalnya juga sangat membantu
dalam penentuan rute terpendek dan juga terbaik antara lokasi pengguna dengan
tujuan. Dengan penggabungan dengan berbagai SIS yang dapat memberikan hambatan
untuk berbagai tipe jalan maka jalur yang diplih menjadi lebih benar.
6. GPS dalam bidang Kehutanan
GPS mempunyai peran yang cukup besar dalam bidang Kehutanan, yaitu antara lain
untuk:
a) Penentuan jaring titik-titik
kontrol untuk keperluan pemetaan hutan
b) Penentuan batas hutan atau batas antarsub-sistem
hutan.
c) Navigasi dan pemantauan personil
dan kendaraan kehutanan.
d) Pembangunan dan aplikasi
dariSIG-Kehutanan.
e) Pemetaan jalan-jalan kehutanan
f) Pemantauan kebakaran hutan.
g) Pengadaan titik kontrol tanah
untuk koreksi geometrik.
h) Proses klasifikasi dan
klarifikasi bagi kandungan informasi kehutanan yang nampak pada citra tersebut.
i) Pengadaan titik kontrol tanah
j)
Penentuan posisi titik-titik
batas blokdan petak,
k) Rekonstruksitata batas,
l) Pemetaancenclavecdalam areal petak,
m) Pendugaan luas petakdan luas
tanaman HTI,
n) Penentuan posisi fasilitas pendukungdan obyekvital,
o) Pemetaan jaringan jalan
p) Pencarian(rekonstruksi)lokasi di lapangan dari hot
spots (titik-titik kebakaran hutan) yang teridentifikasi pada citra satelit
inderaja,
q) Pendelinasian kawasan kebakaran
hutan dengan menggunakan pesawat.
r)
Pemanduan pesawat dalam
menjatuhkan 'bom-bomair' pada titik-titik kebakaran hutan,
s)
Pemanduan(navigasi)personil ke kawasan
kebakaran hutan,dan
t) Pemanduan personil dan penduduk dalam proses evakuasi
dari kawasan kebakaran hutan
Hotspot Internet saat ini sudah ada dimana saja. Namun
mungkin ada yang kurang jika anda yang suka ber Mobil dan tidak bisa lepas dari
laptop/PDA dan Internet belum ada hotspot di kendaraan anda. Sebenarnya hal ini
juga sudah lama digagas oleh salah Merk Mobil Mewah terbaik Indonesia 2011
Mercedes-Benz, dengan nama Produk yang sudah dilepas ke pasar sejak
tahun 2009 dengan nama Mercedes-Benz InCar Hotspot: wireless Internet
access in a vehicle. Namun sistem yang di branded-kan ke Mobil Mercedes-Benz
ini mungkin hanya mampu digunakan oleh kelas Atas. Namun bagi anda yang tidak
mampu membeli alat semacam ini bisa membuat model sendiri.
Menambahkan info diatas, sejak Oktober 2009 System
Mercedes-Benz InCar Hotspot disiapkan untuk Mercedes-Benz E?Class and S?Class.
Perangkat ini terdiri dari Wireless LAN (WLAN) Router dan perangkat modem yang
support teknologi HSDPA (tahun 2009). Sangat dimungkin sekarang sudah support
3G sesuai perkembangan teknologi wireless.
Ini adalah kegunaan kegunaan dari wireless :
1.
Pemakai tidak dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi
pada jarak jangkauan dari satu titik pemancar WIFI.
2.
Jarak pada sistem WIFI mampu menjangkau area 100 feet
atau 30M radius. Selain itu dapat diperkuat dengan perangkat khusus seperti
booster yang berfungsi sebagai relay yang mampu menjangkau ratusan bahkan
beberapa kilometer ke satu arah (directional). Bahkan hardware terbaru,
terdapat perangkat dimana satu perangkat Access Point dapat saling merelay
(disebut bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik sehingga memperjauh
jarak jangkauan dan dapat disebar dibeberapa titik dalam suatu ruangan untuk
menyatukan sebuah network LAN.
3.
Perangkat wireless untuk teknologi wireless Wi-Fi ini
sudah umum digunakan dan harganya sudah menjadi relatif murah.
4.
Sebagian besar notebook tipe terbaru sudah dilengkapi
dengan perangkat network wireless dengan teknologi Wi-Fi ini.
5.
Area jangkauan yang lebih fleksible dikarenakan tidak
dibatasi oleh jaringan distribusi seperti bila menggunakan kabel UTP maupun
fiber optic. Secara teoritis dengan daya pancar 100mW sudah dapat menjangkau
area (berbentuk lingkaran) 1 – 2 km didukung dengan tinggi tower yang memadai.
6.
Dengan WiFi, yang 54Mbps adalah agregat (yaitu jumlah)
dari bandwidth yang tersedia dalam dua arah sehingga Anda hanya benar-benar
mendapatkan sekitar 10 atau 15Mbps di setiap arah sekali overhead dibawa
keluar.
7.
Memungkinkan Local Area Network untuk di pasang tanpa
kabel, hal ini juga sekaligus akan mampu mengurangi biaya untuk pemasangan dan
perluasan jaringan. Selain itu juga Wi-Fi dapat dipasang di area yang tidak
dapat di akses oleh kabel, seperti area outdoor.
8.
Wi-Fi merupakan
pilihan jaringan yang sangat ekonomis karena harga paket ship Wi-Fi yang terus
menurun
9.
Produk Wi-Fi tersedia secara luas di pasaran.
10. Wi-Fi adalah kumpulan standard global di mana klien
Wi-Fi yang sama dapat bekerja di negara-negara yang berbeda di seluruh dunia.
11. Protocol baru untuk kualitas pelayanan damn mekanisme
untuk penghematan tenaga membuat Wi-Fi sangat cocok untuk alat yang bentuknya
sangat kecil dan aplikasi yang latency-sensitif (contohnya : suara dan video).
12. Network ini di design untuk punya symetric up and down
speed.
Berikut berbagai macam kegunaan WiFi
selain digunakan untuk internetan yang berhasil saya kumpulkan dari berbagai
sumber :
1. Mensinkronisasi telepon Anda dengan PC
tanpa USB
Yang pertama Wi-Fi bisa juga digunakan
untuk sinkronisasi hp kita dengan laptop/komputer. Sehingga memudahkan kita
untuk tidak report menggunakan kabel data ataupun kabel USB. Tapi masih harus
menggunakan aplikasi-aplikasi tambahan dan masih terpaku pada beberapa jenis hp
saja. Contohnya baru hp android dan iPhone saja yang bisa. Itupun untuk android
haru ada penambahan aplikasi lagi seperti DoubleTwist.
2. Mengubah Smartphone menjadi remote control
Aplikasi remote memungkinkan iTunes dan
Apple TV harus dikendalikan menggunakan iPhone, iPod touch, atau iPad melalui
jaringan Wi-Fi. Agan dapat memilih playlist, lagu, dan album seolah-olah anda
sedang duduk di depan komputer atau Apple TV. Gmote Android berubah menjadi
remote control untuk komputer, memungkinkan bagi anda yang memang malas untuk
langsung berinteraksi dengan PC/Laptop Anda. Tapi sekali lagi hanya bisa
menggunakan HP yang sudah Support.
3. Mentransfer foto dari kamera digital
Kartu Eye-Fi adalah kartu memori tanpa nirkabel.
Ini pada dasarnya adalah persis seperti kartu SDHC - tetapi dengan manfaat yang
fantastis ketika kamera sedang dalam jangkauan jaringan tertentu, foto dan
video akan tertransfer ke komputer/laptop agan-agan sekalian .
4. Streaming film ke TV
Wi-fi memiliki potensi untuk menjadi
hiburan masa depan rumah! Media server dapat streaming video melalui Wi-Fi
untuk setiap HTPC lainnya, Xbox / Playstation-diaktifkan TV di rumah. Ada
sejumlah sistem operasi, aplikasi, dan protokol untuk mendapatkan film secara
nirkabel dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
5. Streaming audio ke speaker
Penggemar Apple memiliki pilihan terbaik
untuk bermain musik mereka (pada speaker ada) di rumah mereka, sebagai Apple
AirPort Express router adalah sedikit besar kit untuk streaming musik ke
speaker.
6. Berguna sebagai router nirkabel
Sebuah aplikasi yang disebut PdaNet dapat
mengubah iPhone agan-agan atau android ke router Wi-Fi yang berguna untuk PC
atau MAC. Jadi hp agan-agan istilahnya sebagai perantara kelaptop/komputer.
Tapi ane saranin dicoba dulu sebelum digunakan. Karena menurut sumber
terpercaya aplikasi ini Not Fully Recommended.
7. Share file dengan komputer lain
Penyedia penyimpanan file online - seperti
Dropbox - memungkinkan foto, dokumen, dan video mana saja dan berbagi dengan
mudah menggunakan jaringan Wi-Fi jika kedua pengguna memiliki account Dropbox.
Ini merupakan metode (dan lebih aman) alternatif daripada menggunakan 'shared
folder'.
8. Telepon kita bisa tahu ketika kita ada di
rumah
Tasker memungkinkan agan untuk memulai
layanan atau menjalankan aplikasi setiap kali agan pulang ke rumah. ATasker
profil dapat mendeteksi ketika agan kembali ke rumah karena agan terhubung ke
jaringan rumah agan. Contohnya, jika dikantor/sekolah/kampus agan menggunakan
profil 'silent', tapi ketika tiba dirumah Tasker dapat langsung mengubah profil
agan menjadi 'ringing'
9. Untuk keamanan
Dan yang Terakhir Aplikasi seperti Find My
iPhone menggunakan Wi-Fi untuk mencari iPhone agan-agan jika agan lupa
meletakannya atau jika dicuri. Keberadaan perangkat dapat dipantau melalui
Wi-Fi. Untuk agan-agan yang gak make iPhone kayak ane, aplikasi seperti Prey
bisa kita gunakan. Prey akan mencari lokasi(melalui laptop/komputer) dimana hp
kita berada dan jika dicuri apa yang sedang dilakukan oleh si pencuri oleh hp
kita.
Beberapa
Contoh Teknologi Wireless
a.
Teknologi
yang sudah lama namun, pasti kita tidak begitu sadar itu merupakan salah satu
Wireless, yaitu Frekuensi Radio. Frekuensi Radio ini merupakan salah satu
perintis Wireless, yang sekarang sudah banyak digunakan dalam teknologi
selanjutnya seperti ponsel, bluetooth dan lain-lain.
b.
Selanjutnya
yaitu Sinar Infra Merah atau lebih dikenal Infra Red. Infra Red ini ternyata
sebelum dipakai di ponsel sebagai alat transmisi data, sudah dipakai dalam
Remote TV atau berbagai Remote lain-nya. Pasti banyak dari Anda yang tidak
mengetahuinya.
c.
Lalu
teknologi yang paling booming pada ponsel sampai sekarang, yaitu BlueTooth.
Pasti Anda sudah tahu semua. Teknologi BlueTooth ini merupakan modifikasi dari
Frekuensi Radio, berbeda dengan Infra Red yang menggunakan medium cahaya.
BlueTooth ini merupakan teknologi wireless standard pada ponsel yang berfungsi
untuk pertukaran data dari jarak dekat menggunakan frekuensi radio sebesar
2,4Ghz.
Nah sekarang
mudah-mudahan Anda semua sudah paham sekali mengenai Wireless. Teknologi ini
memang terus berkembang sampai sekarang, dari yang dahulu masih Wireless 1G
sampai sekarang yang 4G. Mau tau perkembangan dari awalnya sampai sekarang
bagaimana? Perkembangan Wireless 1G sampai 4G
Generasi
pertama (1G) Pengembangan teknologi nirkabel ditandai dengan pengembangan
sistem analog dengan kecepatan rendah (low speed) dan suara sebagai obyek
utama. Dua contoh dari pengembangan teknologi nirkabel pada tahap pertama ini
adalah NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System) Generasi
kedua (2G) Pengembangan teknologi nirkabel dijadikan standar komersial dengan
format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.
Sebelum masuk ke pengembangan teknologi Generasi ketiga (3G), banyak pihak
sering menyisipkan satu tahap pengembangan, Generasi 2,5 (2,5G) yaitu teknologi
komunikasi data wireless secara digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps).
Teknologi yang termasuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti
GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM
Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA. Generasi
ketiga (3G)
Generasi digital kecepatan tinggi, yang mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Generasi digital kecepatan tinggi, yang mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Generasi
Keempat (4G) Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of
Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum
4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai
teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan
CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur
evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang
akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik
arah turun).
Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps, 30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan menggunakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah di implementasikan.
Di negara kita, kita dapat mengikuti secara sederhana perkembangan teknologi ini, mulai dari teknologi 1G berupa telepon analog/PSTN yang menggunakan seluler. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN. Indonesia pada saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi pita lebar - broadband connection). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet telephony yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over Internet Protocol.Jaringan Wireless
Jaringan Wireless berfungsi sebagai mekanisme pembawa antara peralatan atau antar peralatan dan jaringan kabel tradisional (jaringan perusahaan dan internet). Jaringan wireless banyak jenisnya tapi biasanya digolongkan ke dalam tiga kelompok berdasarkan jangkauannya: Wireless Wide Area Network (WWAN), WLAN, dan Wireless Personal Area Network (WPAN). WWAN meliputi teknologi dengan daerah jangkauan luas seperti selular 2G, Cellular Digital Packet Data (CDPD), Global System for Mobile Communications (GSM), dan Mobitex. WLAN, mewakili local area network wireless, termasuk diantaranya adalah 802.11, HiperLAN, dan beberapa lainnya. WPAN, mewakili teknologi personal area network wireless seperti Bluetooth dan infra merah. Semua
teknologi ini disebut “tetherless” dimana mereka menerima dan mengirim informasi menggunakan gelombang electromagnet (EM). Teknologi wireless menggunakan panjang gelombang berkisar dari frekwensi radio (RF) hingga inframerah. Frekwensi pada RF mencakup bagian penting dari spectrum radiasi EM, yang berkisar dari 9 kilohertz (kHz), frekwensi terendah yang dialokasikan untuk komunikasi wireless, hingga ribuan gigahertz (GHz). Karena frekwensi bertambah diluar spectrum RF, energi EM bergerak ke IR dan kemudian ke spectrum yang tampak. Kemunculan Teknologi Wireless Mulanya, peralatan handheld mempunyai kegunaan yang terbatas karena ukurannya dan
kebutuhan daya. Tapi, teknologi berkembang, dan peralatan handheld menjadi lebih kaya akan fitur dan mudah dibawa. Yang lebih penting, berbagai peralatan wireless dan teknologi yang mengikutinya sudah muncul. Telepon mobil, sebagai contoh, telah meningkat kegunaannya yang sekarang memungkinkannya berfungsi sebagai PDA selain telepon. Smart phone adalah gabungan teknologi telepon mobil dan PDA yang menyediakan layanan suara normal dan email, penulisan pesan teks, paging, akses web dan pengenalan suara. Generasi berikutnya dari telepon mobil, menggabungkan kemampuan PDA, IR, Internet wireless, email dan global positioning system (GPS). Pembuat juga menggabungkan standar, dengan tujuan untuk menyediakan peralatan yang
mampu mengirimkan banyak layanan. Perkembangan lain yang akan segera tersedia adalah sistem global untuk teknologi yang berdasar komunikasi bergerak (berdasar GSM) seperti General Packet Radio Service (GPRS), Local Multipoint Distribution Service (LMDS), Enhanced Data GSM Environment (EDGE), dan Universal Mobile Telecommunications Service (UMTS). Teknologi-teknologi ini akan menyediakan laju transmisi data yang tinggi dan kemampuan jaringan yang lebih besar. Tapi, masingmasing perkembangan baru akan menghadirkan resiko keamanannya sendiri,dan badan pemerintah harus memikirkan resiko ini untuk memastikan bahwa asset yang penting tetap terjaga. Ancaman Keamanan dan Penurunan Resiko Wireless Ada sembilan kategori ancaman keamanan yang berkisar dari kesalahan dan penghilangan ancaman hingga privasi pribadi. Semuanya ini mewakili potensi ancaman dalam jaringan wireless juga. Tapi, perhatian utama pada komunikasi wireless adalah pencurian peralatan, hacker jahat, kode jahat, pencurian dan spionase industri dan asing.
Pencurian bisa terjadi pada peralatan wireless karena mudah dibawa. Pengguna sistem yang berhak dan tidak berhak bisa melakukan penggelapan dan pencurian, pengguna yang berhak lebih mungkin untuk melakukan hal itu. Karena pengguna sistem bisa tahu resources apa yang dipunyai oleh suatu sistem dan kelemahan keamanan sistem, lebih mudah bagi mereka untuk melakukan penggelapan dan pencurian. Hacker jahat, kadangkadang disebut cracker, adalah orang-orang yang masuk ke sistem tanpa hak, biasanya untuk kepusan pribadi atau untuk melakukan kejahatan. Hacker jahat biasanya orangorang dari luar organisasi (meskipun dalam organisasi dapa menjadi ancaman juga). Hacker semacam ini bisa mendapat akses ke access point jaringan wireless dengan menguping pada komunikasi peralatan wireless. Kode jahat meliputi virus, worm, Kuda
Trojan, logic bombs, atau software lain yang tidak diinginkan yang dirancang untuk merusak file atau melemahkan sistem. Pencurian pelayanan terjadi ketika pengguna tidak berhak mendapatkan akses ke jaringan dan memakai sumber daya jaringan. Spionase asing dan industri meliputi pengumpulan data rahasia perusahaan atau intelijen informasi pemerintah yang dilakukan dengan menguping. Pada jaringan wireless, ancaman spionase dengan menguping dapat terjadi pada transmisi radio. Serangan yang dihasilkan dari ancaman ini, jika berhasil, menempatkan sistem perusahaan, dan datanya beresiko. Memastikan kerahasiaan, integritas, keaslian, dan ketersediaan adalah tujuan utama dari kebijakan keamanan semua pemerintah. Kekurangan Wireless (Wi-Fi) :
Jaringan Wi-Fi bukanlah produk yang tidak memiliki kelemahan. Paparan kelemahan disini adalah bila dibandingkan dengan jaringan kabel. Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan pada jenis enkripsi yang digunakan. Contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi adalah karena terlalu mudahnya membangun sebuah jaringan wireless. Karena Wi-Fi menggunakan teknologi tanpa kabel, maka pancarannya dapat diterima oleh setiap individu yang berada di dalam lingkungan penerimaan. Jika AP tidak dipasang dengan sempurna, ia akan menjadi ancaman untuk sistem komputer yang berada di dalam jaringan tersebut. Walaupun kecepatan Wi-Fi adalah 11Mbps, ia jarang bisa sampai ke tahap tersebut disebabkan oleh gangguan gelombang radio di kawasan sekitarnya.
Intinya, kelemahan Wi-Fi adalah :
Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps, 30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan menggunakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah di implementasikan.
Di negara kita, kita dapat mengikuti secara sederhana perkembangan teknologi ini, mulai dari teknologi 1G berupa telepon analog/PSTN yang menggunakan seluler. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN. Indonesia pada saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi pita lebar - broadband connection). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet telephony yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over Internet Protocol.Jaringan Wireless
Jaringan Wireless berfungsi sebagai mekanisme pembawa antara peralatan atau antar peralatan dan jaringan kabel tradisional (jaringan perusahaan dan internet). Jaringan wireless banyak jenisnya tapi biasanya digolongkan ke dalam tiga kelompok berdasarkan jangkauannya: Wireless Wide Area Network (WWAN), WLAN, dan Wireless Personal Area Network (WPAN). WWAN meliputi teknologi dengan daerah jangkauan luas seperti selular 2G, Cellular Digital Packet Data (CDPD), Global System for Mobile Communications (GSM), dan Mobitex. WLAN, mewakili local area network wireless, termasuk diantaranya adalah 802.11, HiperLAN, dan beberapa lainnya. WPAN, mewakili teknologi personal area network wireless seperti Bluetooth dan infra merah. Semua
teknologi ini disebut “tetherless” dimana mereka menerima dan mengirim informasi menggunakan gelombang electromagnet (EM). Teknologi wireless menggunakan panjang gelombang berkisar dari frekwensi radio (RF) hingga inframerah. Frekwensi pada RF mencakup bagian penting dari spectrum radiasi EM, yang berkisar dari 9 kilohertz (kHz), frekwensi terendah yang dialokasikan untuk komunikasi wireless, hingga ribuan gigahertz (GHz). Karena frekwensi bertambah diluar spectrum RF, energi EM bergerak ke IR dan kemudian ke spectrum yang tampak. Kemunculan Teknologi Wireless Mulanya, peralatan handheld mempunyai kegunaan yang terbatas karena ukurannya dan
kebutuhan daya. Tapi, teknologi berkembang, dan peralatan handheld menjadi lebih kaya akan fitur dan mudah dibawa. Yang lebih penting, berbagai peralatan wireless dan teknologi yang mengikutinya sudah muncul. Telepon mobil, sebagai contoh, telah meningkat kegunaannya yang sekarang memungkinkannya berfungsi sebagai PDA selain telepon. Smart phone adalah gabungan teknologi telepon mobil dan PDA yang menyediakan layanan suara normal dan email, penulisan pesan teks, paging, akses web dan pengenalan suara. Generasi berikutnya dari telepon mobil, menggabungkan kemampuan PDA, IR, Internet wireless, email dan global positioning system (GPS). Pembuat juga menggabungkan standar, dengan tujuan untuk menyediakan peralatan yang
mampu mengirimkan banyak layanan. Perkembangan lain yang akan segera tersedia adalah sistem global untuk teknologi yang berdasar komunikasi bergerak (berdasar GSM) seperti General Packet Radio Service (GPRS), Local Multipoint Distribution Service (LMDS), Enhanced Data GSM Environment (EDGE), dan Universal Mobile Telecommunications Service (UMTS). Teknologi-teknologi ini akan menyediakan laju transmisi data yang tinggi dan kemampuan jaringan yang lebih besar. Tapi, masingmasing perkembangan baru akan menghadirkan resiko keamanannya sendiri,dan badan pemerintah harus memikirkan resiko ini untuk memastikan bahwa asset yang penting tetap terjaga. Ancaman Keamanan dan Penurunan Resiko Wireless Ada sembilan kategori ancaman keamanan yang berkisar dari kesalahan dan penghilangan ancaman hingga privasi pribadi. Semuanya ini mewakili potensi ancaman dalam jaringan wireless juga. Tapi, perhatian utama pada komunikasi wireless adalah pencurian peralatan, hacker jahat, kode jahat, pencurian dan spionase industri dan asing.
Pencurian bisa terjadi pada peralatan wireless karena mudah dibawa. Pengguna sistem yang berhak dan tidak berhak bisa melakukan penggelapan dan pencurian, pengguna yang berhak lebih mungkin untuk melakukan hal itu. Karena pengguna sistem bisa tahu resources apa yang dipunyai oleh suatu sistem dan kelemahan keamanan sistem, lebih mudah bagi mereka untuk melakukan penggelapan dan pencurian. Hacker jahat, kadangkadang disebut cracker, adalah orang-orang yang masuk ke sistem tanpa hak, biasanya untuk kepusan pribadi atau untuk melakukan kejahatan. Hacker jahat biasanya orangorang dari luar organisasi (meskipun dalam organisasi dapa menjadi ancaman juga). Hacker semacam ini bisa mendapat akses ke access point jaringan wireless dengan menguping pada komunikasi peralatan wireless. Kode jahat meliputi virus, worm, Kuda
Trojan, logic bombs, atau software lain yang tidak diinginkan yang dirancang untuk merusak file atau melemahkan sistem. Pencurian pelayanan terjadi ketika pengguna tidak berhak mendapatkan akses ke jaringan dan memakai sumber daya jaringan. Spionase asing dan industri meliputi pengumpulan data rahasia perusahaan atau intelijen informasi pemerintah yang dilakukan dengan menguping. Pada jaringan wireless, ancaman spionase dengan menguping dapat terjadi pada transmisi radio. Serangan yang dihasilkan dari ancaman ini, jika berhasil, menempatkan sistem perusahaan, dan datanya beresiko. Memastikan kerahasiaan, integritas, keaslian, dan ketersediaan adalah tujuan utama dari kebijakan keamanan semua pemerintah. Kekurangan Wireless (Wi-Fi) :
Jaringan Wi-Fi bukanlah produk yang tidak memiliki kelemahan. Paparan kelemahan disini adalah bila dibandingkan dengan jaringan kabel. Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan pada jenis enkripsi yang digunakan. Contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi adalah karena terlalu mudahnya membangun sebuah jaringan wireless. Karena Wi-Fi menggunakan teknologi tanpa kabel, maka pancarannya dapat diterima oleh setiap individu yang berada di dalam lingkungan penerimaan. Jika AP tidak dipasang dengan sempurna, ia akan menjadi ancaman untuk sistem komputer yang berada di dalam jaringan tersebut. Walaupun kecepatan Wi-Fi adalah 11Mbps, ia jarang bisa sampai ke tahap tersebut disebabkan oleh gangguan gelombang radio di kawasan sekitarnya.
Intinya, kelemahan Wi-Fi adalah :
·
Untuk
menggunakan WiFi kita harus ada di area yang dijangkau oleh WiFi atau
istilahnya ‘hotspot’.
·
Area
jangkauan WiFi masih kecil, sinyalnya kurang bisa menembus tembok.
·
Access Point
lebih mudah disusupi virus.
·
Pertukaran
data gampang disadap.
·
Penggunaan
baterai relative lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penggunaan standar,
sehingga menyebabkan baterai cepat lemah atau habis (mempersingkat daya tahan
baterai) dan menyebabkan panas.
·
Bentuk
Wireless enkripsi standar yang paling terkemuka. Wired Equivalent Privacy atau
di persingkat WEP, telah menunjukkan fakta bahwa ia dapat di hancurkan (dikacaukan
sinyal atau frekuensinya) meskipun telah di konfirmasikan secara benar.
·
Jaringan
Wi-Fi bisa di monitor dan di gunakan untuk membaca dan menduplikasikan data
(termasuk di dalamnya data-data pribadi) yang disalurkan melalui jaringan
ketika tidak ada akses tertutup, seperti VPN. Jika tembok batas akses Wi-Fi
tidak terproteksi secara kuat untuk sebatas pada pemakai intern, maka network
Wi-Fi bisa di akses bebas ber-internet.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kemampuan GPS untuk mewujudkan koordinat yang
bereferensi global secara cepat dan relatif murah sangat membantu pembangunan
data dan informasi spasial. Peran GPS sangat luas mulai dari ikut serta
mendefinisikan sistem kerangka global yang dapat merapatkan kerangka global ke
sekala regional, nasional, bahkan lokal. Paradigma global yang diberikan GPS
sangat mendukung pembangunan infrastruktur data spasial nasional karena dengan
paradigma ini GPS dapat menjamin bahwa data atau informasi yang dipertukarkan
adalah data atau informasi pada lokasi yang tepat.
Ketika kita membicarakan tentang Wi-Fi
(wireless Fidelity) maka yang ada dalam benak kita tentunya sesuatu hanya yang
bisa membuat kita ber-internet-an ria dengan memanfaatkan jaringan Hotspot yang
ada tapi sebenarnya WiFi dapat digunakan untuk bermacam kegunaan seperti
mensinkronisasikannya dengan HP, Kamera digital, ataupun TV yang pasti bisa
dihubungkan dengan alat elektronik yang sudah support wireless sehingga membuat
kita dapat berkreatifitas dalam berbagai hal.. Sebelum kita membicarakan lebih
jauh tentang WiFi ada baiknya kita mengetahui pengertiannya terlebih dahulu.
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki
pengertian yaitu komplotan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel
(Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi
IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g,
saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan
banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan
transfernya
(Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti
handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat
mentransfer data dengan cepat dan aman. WiFi tidak hanya dapat digunakan untuk
mengakses internet, WiFi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa
kabel di perusahaan (WAN)
2. Saran
GPS perlu dipahami pengertian dan cara pemakaiannya agar pemakaiannya dapat
dimaksimalkan dan bermanfaat dalam pengolahan data spasial terutama dibidang
kehutanan dalam peningkatan bidang teknis maupun kelestariannya. Pada
jaringan wireless, ancaman spionase dengan menguping dapat terjadi pada
transmisi radio. Serangan yang dihasilkan dari ancaman ini, jika berhasil,
menempatkan sistem perusahaan, dan datanya beresiko. Memastikan kerahasiaan,
integritas, keaslian, dan ketersediaan adalah tujuan utama dari kebijakan
keamanan semua pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA