"My world"

...welcome to my blog...

Rabu, 20 Juni 2012

PENGERTIAN KEGELISAHAAN


TEORI DASAR
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala; memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya; duduk termenung sambil memegang kepalanya; duduk dengan wajah munmg atau sayu, malas bicara; dan lain-lain.
Kegelisahan menipakan salah satu elcspirsi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.


ARTIKEL
GELISAH DALAM MENGHADAPI UJIAN (MANUSIA DAN KEGELISAHAN)


Pada umumnya, jika orang mendengar kata ujian atau akan menghadapi ujian, seperti mau perang saja. Panik. Atau seperti menghadapi momok yang sangat menakutkan dan menyeramkan sekali. Apalagi, menjelang ujian belum mempunyai persiapan yang matang. Mungkin Anda pun akan mengalami kepanikan luar biasa, begitu jadwal ujian sudah mepet di depan mata. Anda menjadi tegang dan tidak tahu mana lagi yang harus didahulukan untuk dipelajari.
Menelaah ketakutan yang menghantui orang yang hendak mengikuti ujian dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan pengaruh psikologis dari dalam diri sendirinya, seperti antara lain:
o    Tidak memiliki percaya diri.
o    Tidak memiliki kemampuan dalam cara-cara belajar yang baik.
o    Tidak memiliki indikator-indikator belajar yang jelas.
o    Tidak cukup memiliki minat belajar.
o    Kurang mempersiapkan diri untuk ujian.
o    Belajar tidak teratur dan tidak disiplin.
o    Tidak memiliki kecakapan dalam menghadapi ujian.
Kebiasaan buruk sebahagian orang suka menunda-nunda waktu belajar. Mungkin Anda pun melakukannya juga. Belajar baru dilakukan di saat menjelang ujian, misalnya kurang dari seminggu. Belajar instan atau belajar kilat pun langsung mereka pergunakan. Yang menjadi masalah, mungkinkah belajar instan dapat masuk ke dalam otak seluruh materi pelajaran dari beberapa mata pelajaran? Belajar instan atau belajar mati-matian untuk semua mata pelajaran, jelaslah tidak mungkin dapat menguasai materi pelajaran. Betapa pun keras seseorang belajar.
Bahkan, kemungkinan lain dengan belajar instan bukannya pelajaran yang didapat, tetapi penyakit yang diperoleh. Sebab, belajar instan menuntut pengerahan energi psikis dan fisik yang dipaksakan karena termotivasi untuk menguasai materi pelajaran dalam waktu singkat. Mengingat waktu kian mepet, membuat perasaan tak enak dan gelisah serta menimbulkan ketegangan-ketegangan emosional dalam belajar, sehingga perhatian dan pikiran sangat sulit untuk memfokuskan pada satu masalah atau pokok bahasan. Pikiran yang tak fokus dan terburu-buru memberi dampak tekanan psikologis dan otot-otot pun mengalami ketegangan yang dipaksakan. Sehari mungkin seseorang masih kuat, tetapi jika dua-tiga hari akan jatuh sakit dan mengalami tekanan mental. Orang yang sedang sakit atau mengalami tekanan mental, maka dirinya tak mampu mengerahkan kemampuannya yang tinggal terbatas itu untuk bisa memaksimalkan kemampuannya dalam mengikuti ujian. Bahkan, tekanan mental yang dialami itu justru menjadi penghambat kemampuan bernalarnya, sehingga dirinya mengalami kesulitan dalam mengerjakan dan menyelesaikan soal-soal ujiannya. Soal yang paling mudah pun menjadi terasa sangat sulit, bahkan tak mampu dijawabnya.
Sebaliknya, orang yang mempunyai persiapan yang matang, ujian sangat dinanti-nantikannya dengan penuh semangat. Bagi mereka ujian merupakan bagian penting dalam belajar sebagai alat pembuktian diri dan mengukur tingkat keberhasilan dirinya dalam belajar.
Pendapat saya:
Kegelisakan adalah suatu sikap yang dapat di kendalikan oleh pikiran, terkadang gelisah akan menjadi momok yang menyeramkan dan menakutkan, biasanya pada saat gelisah akan ada 1001 macam pikiran yang ada di otak, entah itu berupa hal negativ ataupun yang positiv. Tapi biasanya kalau memanga sedang gelisah pasti lebuh banyak berfikiran yang negatif, takut salah, takut gagal dan sebagainya. Bagaimana cara kita utuk menyikapi sikap tersebut? Lebih baik ketika anda sedang gelisah, coba anda mengalihkannya dengan melakukaan aktifitas lain yang berrefek posif untuk pikiran dan perasaan,. Setiap manusia yang hidup di bumi ini paasti pernah mengalami hal yang du namakan kegelisahaan, gelisah itu ada banyak macam nya, ada yang memikirkan soal ujian, khawatir akan seseorang, menunggu terlalu lama, dan menunggu jawaban yang tak pasti. Ini pasti selalu ada dalam kehidupan. Gelusah juga membuat adrenalin terpacu, jantung akan beregup kencang seperti kita sedang berolahraga keliling lapangan, yaa anggap aja itu olahraga gantung, t setelah gelisah itu menghilaang dan sudah tak ada lagi, pasti anda akan merasakaan sensasi yang plong dalam hati. Aneeh sih rasanya tapi yaa,lega gitu.. serasa masalah yang di hadapi selesai dan hilang.. kalau udah plong lega gtu, jantung yang tdnya berdegup kencang akan perlahan-lahan merunkan kaapasitas detakkannya dan akan kembali normal seperti biasanya, nah itulah pendapat saya tentang pengertian kegelisahaan bila ada kata-kata yang kurang sopan dan kurang di pahmi mohon di maafkan.
Nama : Laras Dewantari
NPM :2411066
Mata kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Kelas : 1KB03

Tidak ada komentar:

Posting Komentar